Rabu, 29 Juni 2011
auktorial
Situasi dongeng auktorial. Istilah ini diperkenalkan oleh F.K. Stanzel; si juru cerita atau dongeng bersifat mahatahu dan mahahadir. Alur cerita disela dengan komentar, kadang-kadang dengan antisipasi atau retroversi, bahkan dengan langsung menyapa pembaca. Si juru cerita berdiri di atas atau di luar alur cerita. Pembaca diantar masuk ke dalam cerita dengan dibimbing oleh seorang pandu yang berwibawa (auctoritas). Gaya ini sering dipakai dalam roman-roman dari abad ke-18, tetapi kini pun masih dipergunakan, sekalipun dengan tersembunyi.
aubade
Dari kata Prancis "aube” yang berarti fajar. Salam pagi untuk seorang kekasih (sal am senja adalah serenade), bentuk nyanyian yang di Eropa Barat terjadi pada abad ke-12 . Dua kekasih menyatakan rasa sesal, bahwa fajar mengakhiri perjumpaan mereka. Kini dalam dunia musik berarti suatu pembawaan lagu-Iagu secara masal (seperti misalnya di muka Istana Merdeka pada tanggal 17 Agustus).
asyndeton
Gaya bahasa yang merangkaikan sederetan kata yang kurang lebih sama artinya. Hubungannya dapat bersifat kopulatif (dan), adversatif (tetapi), kausal (karena). Hubungan kopulatif dapat mengungkapkan kecepatan atau klimaks seperti misalnya ucapanJulius Caesar, "Veni, vidi, vici" (Kudatang, kulihat, kumenang).
L'art pour l'art
Seni demi seni, tidak tunduk kepada suatu tujuan di luar bidang seni, jadi tidak boleh dinilai menurut kriteria moral, politik atau didaktik misalnya. Pendapat ini berasal dari kalangan Romantik di Jerman dan menghasilkan sua tu aliran sastra di Prancis sekitar tahun 1850 (Gauthier, Flaubert dan Baudelaire).
artefakt
Dari kata Latin "arte factus" yang berarti dibuat dengan seni.
1. Dalam ilmu purbakala benda-benda buatan manusia purbakala, seperti misalnya kapak yang dibuat dari batu, tombak, kuali dan sebagainya.
2. Dalam ilmu sastra istilah ini diperkenalkan oleh eksponen aliran strukturalis Praha, Jan Mukarovsky. Yang dimaksudkan ialah karya sastra yang sudah bulat jadi, tidak berubah lagi. Dilawankan dengan "objek estetis", karya seperti dicerap oleh pembaca.
Pencerapan (persepsi) ini ditentukan oleh "cakrawala harapan", yaitu konsensus mengenai norma-norma artistik pada waktu tertentu. Artefact yang sama dibarengi oleh pencerapan- pencerapan yang berbeda-beda dari zaman ke zaman.
1. Dalam ilmu purbakala benda-benda buatan manusia purbakala, seperti misalnya kapak yang dibuat dari batu, tombak, kuali dan sebagainya.
2. Dalam ilmu sastra istilah ini diperkenalkan oleh eksponen aliran strukturalis Praha, Jan Mukarovsky. Yang dimaksudkan ialah karya sastra yang sudah bulat jadi, tidak berubah lagi. Dilawankan dengan "objek estetis", karya seperti dicerap oleh pembaca.
Pencerapan (persepsi) ini ditentukan oleh "cakrawala harapan", yaitu konsensus mengenai norma-norma artistik pada waktu tertentu. Artefact yang sama dibarengi oleh pencerapan- pencerapan yang berbeda-beda dari zaman ke zaman.
arketipos
1. Dalam bidang kritik-teks-teks paling tua mengenai sebuah naskah yang masih tersimpan atau, yang dapat direkonstruksi kembali dan yang merupakan induk segala naskah dan salinan lainnya. Misalnya archetipos kakawin Ramayana.
2. Dalam ilmu jiwa-dalam gambar purba yang berakar dalam alam tak sadar kolektif (C. G. Jung). Arketipos kita jumpai dalam berbagai lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda, baik dalam ruang maupun dalam waktu dan yang tidak tergantung yang satu dari yang lain. Muncul dalam ungkapan kreatif manusia (seni sastra , seni rupa, mitos, dongeng) seperti misalnya pohon kehidupan, air yang membersihkan, citra seorang ibu sebagai sumber kehidupan, gunupg, laut. Gambar-gambar tersebut dapat dianggap sebagai endapan psikis yang berbekas dalam jiwa manusia, akibat pengalaman-pengalaman serupa. Gambar-gambar tersebut juga diungkapkan dalam tipe tokoh-tokoh tertentu, seperti misalnya sang pahlawan yang berani mencuri api dari para dewa, tokoh yang dengan tidak disadari membunuh ayahnya dan nikah dengan ibunya (Oedipus dan Lutung Kesarung). Dalam agama juga terdapat gambar-gambar purba mengenai pengalaman manusia bila berhadapan dengan Tuhan.
2. Dalam ilmu jiwa-dalam gambar purba yang berakar dalam alam tak sadar kolektif (C. G. Jung). Arketipos kita jumpai dalam berbagai lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda, baik dalam ruang maupun dalam waktu dan yang tidak tergantung yang satu dari yang lain. Muncul dalam ungkapan kreatif manusia (seni sastra , seni rupa, mitos, dongeng) seperti misalnya pohon kehidupan, air yang membersihkan, citra seorang ibu sebagai sumber kehidupan, gunupg, laut. Gambar-gambar tersebut dapat dianggap sebagai endapan psikis yang berbekas dalam jiwa manusia, akibat pengalaman-pengalaman serupa. Gambar-gambar tersebut juga diungkapkan dalam tipe tokoh-tokoh tertentu, seperti misalnya sang pahlawan yang berani mencuri api dari para dewa, tokoh yang dengan tidak disadari membunuh ayahnya dan nikah dengan ibunya (Oedipus dan Lutung Kesarung). Dalam agama juga terdapat gambar-gambar purba mengenai pengalaman manusia bila berhadapan dengan Tuhan.
arkaisme
Dari kata Yunani "archaios", yang berarti kuno. Gaya bahasa yang dengan sengaja mempergunakan ungkapan-ungkapan yang tidak lazim lagi dengan maksud untuk menimbulkan suasana tertentu, seperti misalnya suasana anggun (seperti di kalangan kraton), suasana historis atau warna lokal.
Aristoteles
Filsuf Yunani (384 s.M.-322 s.M.) yang antara lain menulis tentang puisi dan drama. Khusus mengenai seni drama Aristoteles hanya menyimpulkan adat kebiasaan yang dilaksanakan oleh pengarang pengarang drama besar pada waktu itu (antara lain Sophokles dan Euripides). Alur berlangsung menurut sebuah skema tertentu, yakni eksposisi (pemaparan), retardasi (memperlambat), klimaks dan penyelesaian. Kadang-kadang juga disebut drama simetris. Yang biasanya disebut Hukum Ketiga Kesatuan (aksi, waktu dan tempat) sebagai hukum tidak berasal dari Aristoteles, tetapi baru dirumuskan oleh Castelvetro (1570) danJean de la Taille di Prancis. Kesatuan aksi menuntut supaya alurnya tunggal; kesatuan tempat supaya peristiwa terjadi di satu tempat saja sedangkan kesatuan waktu supaya peristiwa rampung dalam waktu 24 jam. Jadi babak pertama, kedua dan ketiga harus terjadi di tempat yang sama dan dalam waktu satu hari. Pada zaman Yunani klasik ketiga kesatuan itu tidak merupakan suatu hukum, melainkan disebabkan karena keterbatasan teknis (tidak dapat ganti dekor) dan karena adanya koor yang mengomentari apa yang terjadi di ataspanggung (dengan demikian para penonton dapat diingatkan kembali akan suatu peristiwa yang dulu terjadi atau di lain tempat).
arkadis
arkadis
Dari kata "Arkadia", sebuah daerah di Yunani yang dilukiskan sebagai daerah yang indah permai, penuh rerumputan, tempat para gembala menggembalakan domba-dombanya, main seruling, bercanda dan berpacaran. Istilah sinonim yang sering dipakai juga ialah bukolis, idilis, pastoral. Jadi sastra yang bersifat arkadis ialah sastra yang melukiskan kehidupan di pedesaan yang masih murni, tentram, dekat pad a alam. Tokoh-tokoh yang muncul tidak hanya para gembala, tetapi juga para petani dan pemburu. Tema-tema yang sering digambarkan ialah cinta, lomba nyanyi, tarian dan musik. Kadang-kadang dalam bentuk syair dilukiskan teknik dan seluk-beluk pertanian, peternakan dan pemeliharaan lebah (Vergilius, Bucolica). Pada zaman Renaissance dan Bqrok berkembang lagi puisi arkadis atau idilis. Penyair mencari kebebasan dan keselarasan dengan alam yang telah hilang dari masyarakat yang hiruk-pikuk.
Dari kata "Arkadia", sebuah daerah di Yunani yang dilukiskan sebagai daerah yang indah permai, penuh rerumputan, tempat para gembala menggembalakan domba-dombanya, main seruling, bercanda dan berpacaran. Istilah sinonim yang sering dipakai juga ialah bukolis, idilis, pastoral. Jadi sastra yang bersifat arkadis ialah sastra yang melukiskan kehidupan di pedesaan yang masih murni, tentram, dekat pad a alam. Tokoh-tokoh yang muncul tidak hanya para gembala, tetapi juga para petani dan pemburu. Tema-tema yang sering digambarkan ialah cinta, lomba nyanyi, tarian dan musik. Kadang-kadang dalam bentuk syair dilukiskan teknik dan seluk-beluk pertanian, peternakan dan pemeliharaan lebah (Vergilius, Bucolica). Pada zaman Renaissance dan Bqrok berkembang lagi puisi arkadis atau idilis. Penyair mencari kebebasan dan keselarasan dengan alam yang telah hilang dari masyarakat yang hiruk-pikuk.
Dari kata "Arkadia", sebuah daerah di Yunani yang dilukiskan sebagai daerah yang indah permai, penuh rerumputan, tempat para gembala menggembalakan domba-dombanya, main seruling, bercanda dan berpacaran. Istilah sinonim yang sering dipakai juga ialah bukolis, idilis, pastoral. Jadi sastra yang bersifat arkadis ialah sastra yang melukiskan kehidupan di pedesaan yang masih murni, tentram, dekat pad a alam. Tokoh-tokoh yang muncul tidak hanya para gembala, tetapi juga para petani dan pemburu. Tema-tema yang sering digambarkan ialah cinta, lomba nyanyi, tarian dan musik. Kadang-kadang dalam bentuk syair dilukiskan teknik dan seluk-beluk pertanian, peternakan dan pemeliharaan lebah (Vergilius, Bucolica). Pada zaman Renaissance dan Bqrok berkembang lagi puisi arkadis atau idilis. Penyair mencari kebebasan dan keselarasan dengan alam yang telah hilang dari masyarakat yang hiruk-pikuk.
Dari kata "Arkadia", sebuah daerah di Yunani yang dilukiskan sebagai daerah yang indah permai, penuh rerumputan, tempat para gembala menggembalakan domba-dombanya, main seruling, bercanda dan berpacaran. Istilah sinonim yang sering dipakai juga ialah bukolis, idilis, pastoral. Jadi sastra yang bersifat arkadis ialah sastra yang melukiskan kehidupan di pedesaan yang masih murni, tentram, dekat pad a alam. Tokoh-tokoh yang muncul tidak hanya para gembala, tetapi juga para petani dan pemburu. Tema-tema yang sering digambarkan ialah cinta, lomba nyanyi, tarian dan musik. Kadang-kadang dalam bentuk syair dilukiskan teknik dan seluk-beluk pertanian, peternakan dan pemeliharaan lebah (Vergilius, Bucolica). Pada zaman Renaissance dan Bqrok berkembang lagi puisi arkadis atau idilis. Penyair mencari kebebasan dan keselarasan dengan alam yang telah hilang dari masyarakat yang hiruk-pikuk.
arena
Teater arena, pentas dalam bentuk lingkaran, sehingga para penonton melingkari para pemain. Maksudnya supaya para penonton lebih terlibat di dalam peristiwa di atas panggung dan tidak semata-mata hanya menonton saja. Tidak semua pentas sesuai untuk dipentaskan di atas panggung arena. Paling cocok untuk adegan-adegan intim yang terjadi di dalam rumah dan untuk lokakarya.
apresiasi (sastra)
Kata "apresiasi" dipinjam dari bahasa Inggris 'appreciation' yang artinya penghargaan. Apresiasi sastra berarti penghargaan terhadap karya sastra. Seperti halnya kritik sastra, apresiasi sastra mempunyai objek yang sama yakni karya sastra. Namun, meski batasnya sangat kabur, keduanya mempunyai perbedaan. Kritik sastra berusaha mencari kelemahan-kelemahan karya sastra, dan bertujuan mencari kebenaran nilai-nilai sastra; sementara apresiasi sastra berusaha menerima karya sastra sebagai sesuatu yang layak diterima dan menerima nilai-nilai sastra sebagai sesuatu yang benar. (Lihat: Budi Darma, Solilokui, 1983.)
apologi
Pidato atau tulisan untuk membela suatu pendapat atau seseorang; kadang-kadang juga tulisan untuk membela atau membenarkan suatu agama.
Antonim
Antonim ialah kata-kata yang berlawanan maknanya.
Contoh:
besar x kecil
bujang x gadis
ibu x bapak
bertanya x menjawab
Kata-kata yang berlawanan itu dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu:
(1) berlawanan kembar,
(2) berlawanan bertingkat, dan
(3) berlawanan kebalikan.
1) Berlawanan Kembar
(terbatas pada dua unsur saja)
Contoh:
pria x wanita
jantan x betina
perjaka x perawan
putra x putri
Pada umumnya yang tergolong kata-kata berlawanan kembar berupa kata benda.
(2) Berlawanan Bertingkat
(antara dua kata yang berlawanan masih terdapat tingkatan- tingkatan)
Contoh:
tinggi x rendah
besar x kecil
panas x dingan
berat x ringan
Umumnya jenis ini adalah kata-kata sifat.
(3) Berlawanan Kebalikan, yakni terdapat hubungan timbal-balik atau arah berlawanan.
Contoh:
guru x murid
pergi x pulang
belajar x mengajar
utara x selatan
Contoh:
besar x kecil
bujang x gadis
ibu x bapak
bertanya x menjawab
Kata-kata yang berlawanan itu dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu:
(1) berlawanan kembar,
(2) berlawanan bertingkat, dan
(3) berlawanan kebalikan.
1) Berlawanan Kembar
(terbatas pada dua unsur saja)
Contoh:
pria x wanita
jantan x betina
perjaka x perawan
putra x putri
Pada umumnya yang tergolong kata-kata berlawanan kembar berupa kata benda.
(2) Berlawanan Bertingkat
(antara dua kata yang berlawanan masih terdapat tingkatan- tingkatan)
Contoh:
tinggi x rendah
besar x kecil
panas x dingan
berat x ringan
Umumnya jenis ini adalah kata-kata sifat.
(3) Berlawanan Kebalikan, yakni terdapat hubungan timbal-balik atau arah berlawanan.
Contoh:
guru x murid
pergi x pulang
belajar x mengajar
utara x selatan
antropomorfisme
Sifat-sifat dan emosi manusiawi diterapkan terhadap seorang dewa atau terhadap Tuhan, misalnya bila dalam Alkitab disebut bahwa Tuhan menjadi marah atau Tuhan menyesali sesuatu. Antropomorfisme juga terjadi dalam dongeng-dongeng hewan (fabel).
antologi
Antologi sama dengan bunga rampai; kumpulan fragmen dari salah seorang atau berbagai pengarang.
antiteater
Karya pentas yang menyimpang dari kaidah-kaidah tradisional yang dianggap sebagai penunjang dunia impian saja, lagi tidak memberi kesempatan kepada para penonton untuk menjawab. Dalam pent as tradisional tindak pentas hanya dilakukan dan disuarakan oleh satu orang saja. Gerakan antiteater ingin melibatkan semua penonton secara aktif; ilusi dan impian harus diganti dengan perbuatan sosial.
Ionesco mempergunakan istilah antiteater bagi drama-dramanya yang biasanya disebut "absurd".
Ionesco mempergunakan istilah antiteater bagi drama-dramanya yang biasanya disebut "absurd".
antiroman
Roman yang dengan sengaja (kadang-kadang dengan maksud parodi atau protes) menyimpang dari konvensi penulisan roman tradisional, baik mengenai temanya maupun mengenai penguraiannya. Antiroman pertama sudah ditulis oleh Sorel pada tahun 1633. Oleh pengarang-pengarang avant-garde ditulis sebagai eksperimen.
antiklimaks
1. Bila gaya anggun dan serius tiba-tiba diganti dengan gaya dan bahasa sehari-hari; sering untuk mencapai efek yang komis.
2. Dalam cerita, bila perkembangan peristiwa mencapai puncak ketegangan (klimaks), lalu disusul dengan peristiwa yang melegakan, yang melenturkan saraf.
2. Dalam cerita, bila perkembangan peristiwa mencapai puncak ketegangan (klimaks), lalu disusul dengan peristiwa yang melegakan, yang melenturkan saraf.
antihero
Tokoh utama dalam roman dan drama modern yang kelakuannya menyimpang dari watak dan penokohan dalam drama klasik. Antihero itu tidak berani, tidak terdorong oleh hawa nafsu, tidak menerima nasibnya bagaikan seorang hero (pahlawan), tetapi merupakan korban tak berdaya dari sejumlah peristiwa yang kebetulan terjadi, dari salah faham atau dari kedudukannya di pinggir masyarakat.
antifon
Dalam ibadat Katolik berarti larik yang mengawali dan menutup pendarasan mazmur, atau selingan mazmur yang dinyanyikan oleh semua umat.
Sabtu, 25 Juni 2011
Lirik lagu Agnes Monica Paralyzed (OST Sinetron Pejantan Cantik)
Kau permainkan hatiku dengan berbagai cara
Mata bibirmu sentuhku sampai ku tak bersuara
Lihat arogansimu ku malah lemah tak berdaya
Kau pikirku mudah bagimu
Namun bersamamu tabu bagiku
Now baby boy listen to me boy show me
(How you can get me paralyzed)
This is me now tell me
(How you can get me paralyzed)
This is me boy get me
(How you can get me paralyzed)
I’m just like I’m won’t lie
I want you to do get me paralyzed
(How you can get me paralyzed)
(How you can get me paralyzed)
How you can get me paralyzed
How you can get me paralyzed
How you can get me paralyzed
Wo..u..wo.. this is me boy show me
(How you can get me paralyzed)
This is me now tell me
(How you can get me paralyzed)
This is me boy get me
(How you can get me paralyzed)
I’m just like I’m won’t lie
I want you to do get me paralyzed
(How you can get me paralyzed)
How you can get me paralyzed
(How you can get me paralyzed)
(How you can get me paralyzed)
Usia Pensiun PNS Bisa Sampai 65 Tahun
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 65 TAHUN 2008
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 32 TAHUN 1979
TENTANG PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin kelangsungan tugas tertentu, diperlukan perpanjangan batas usia pensiun bagi jabatan eselon I tertentu; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;
Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3149) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1994 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 1);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN
KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR
32 TAHUN 1979 TENTANG PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL.
Pasal I
Ketentuan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3149) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 1) diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 4
(1) Batas usia pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dapat diperpanjang bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku jabatan tertentu.
(2) Perpanjangan batas usia pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan:
a. 65 (enam puluh lima) tahun bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku:
1. jabatan Peneliti Madya dan Peneliti Utama yang ditugaskan secara penuh di bidang penelitian; atau
2. jabatan lain yang ditentukan oleh Presiden;
b. 60 (enam puluh) tahun bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku:
1. jabatan struktural Eselon I;
2. jabatan struktural Eselon II;
3. jabatan Dokter yang ditugaskan secara penuh pada unit pelayanan kesehatan negeri;
4. jabatan Pengawas Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Dasar, Taman Kanak-Kanak atau jabatan lain yang sederajat; atau
5. jabatan lain yang ditentukan oleh Presiden;
c. 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku:
1. jabatan Hakim pada Mahkamah Pelayaran; atau
2. jabatan lain yang ditentukan oleh Presiden.
(3) Perpanjangan batas usia pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan 62 (enam puluh dua) tahun bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku jabatan struktural Eselon I tertentu.
(4) Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan dengan persyaratan sebagai berikut:
a. memiliki keahlian dan pengalaman yang sangat dibutuhkan organisasi;
b. memiliki kinerja yang baik;
c. memiliki moral dan integritas yang baik; dan
d. sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan oleh keterangan Dokter.
(5) Perpanjangan batas usia pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan Keputusan Presiden atas usul Pimpinan Instansi/Lembaga setelah mendapat pertimbangan dari Tim Penilai Akhir Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian dalam dan dari Jabatan Struktural Eselon I.”
Pasal II
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 9 Oktober 2008
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 9 Oktober 2008
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
ANDI MATTALATTA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2008 NOMOR 141
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT NEGARA RI
Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan
Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat,
Wisnu Setiawan
Deputi SDM: Penambahan PNS Bisa Tambah Uang Negara
"If nationally we have excess in the appeal of other countries. But the typology of countries are diverse. If we just 2.3 percent compared to Malaysia reached 2.7 per cent and Singapore 3.5 per cent of the population," said Ramli in Jakarta, Friday (24 / 6).
From the data, the total number of civil servants in Indonesia as of May 2011, 4,708,330 people. With the details, 34 percent of high school educational background, 32 percent Starata 1, 27 percent of Diploma, 3 percent Strata Strata 2 and 3 the remaining secondary and elementary schools.
Pemerintah tidak satu suara menyangkut persoalan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Para petinggi Kemenkeu menyebut jumlah PNS sudah membludak dan membebani keuangan negara sehingga ada rencana tawaran pensiun dini. Namun, menurut Deputi SDM Bidang Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) RB Ramli Naibaho, jumlah PNS di Indonesia masih dikatakan wajar. Dia membandingkan dengan sejumlah negara tetangga.
"Kalau secara nasional kita belum kelebihan di banding negara lain. Tapi tipologi negara memang berbeda-beda. Kalau kita hanya 2,3 persen dibanding Malaysia mencapai 2,7 persen dan Singapura 3,5 persen dari jumlah penduduk," tutur Ramli di Jakarta, Jumat (24/6).
Dari data, total jumlah PNS di Indonesia per Mei 2011, 4.708.330 orang. Dengan perincian, 34 persen latar belakang pendidikannya SMA, 32 persen Starata 1, 27 persen Diploma, 3 persen Strata 2 dan Strata 3 sisanya SLTP dan SD.
"Pada prinsipnya bertambahnya pegawai, maka bertambah pula beban APBN karena gaji diambil dari kantong APBN. Tapi sebaliknya pula, penambahan pegawai itu bisa menambah uang untuk negara jika kinerja pegawai itu maksimal," jelas Ramli.
Mengenai ada instansi yang mengalami kelebihan pegawai, menurutnya, itu dikarenakan banyak faktor, diantaranya kemajuan teknologi sehingga tidak satu pekerjaan tidak perlu dikerjakan banyak tangan.Kemudian mengenai rencana penambahan CPNS tahun 2011 dikatakan Ramli masih digodok bersama Badan Anggaran DPR RI dan Kementerian Keuangan.
"Ya, karena patokan kita adalah besaran anggaran untuk membayar gaji PNS. Keuangan kita kan belum terlalu besar. Walaupun jumlah PNS kita masih diangka wajar, tapi kembali lagi ke kondisi keuangan. Apakah negara mampu membayar gaji pegawai nantinya," paparnya.
Yang pasti, lanjut Ramli, penerimaan CPNS akan dengan prinsip pemerintah tak ada penambahan angka PNS atau zero growth. "Jadi penerimaan nantinya akan dilihat jumlah pegawai yang akan pensiun. Nah, jumlah tersebut akan disesuaikan dengan jumlah CPNS yang akan diterima," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, penerimaan CPNS tahun ini, jumlahnya didominasi oleh pengangkatan honorer. "Itu sudah jadi kesepakatan DPR dan pemerintah. Sebagian besar jatah kursi CPNS diutamakan untuk tenaga honorer yang memang memenuhi syarat," tegasnya. Ditambahkannya, usulan honorer yang diajukan MenPan itu mencapai angka 150 ribu. Sayangnya, hanya 40% dari angka itu yang memenuhi syarat.(gel/jpnn)
Wacana Pensiun Dini PNS Sulit Diterapkan
"They're human beings, have kids and families. It must be well thought out her feelings. The people who want to retire early has been working for decades," said Secretary of State Minister of Administrative Reforms in the Office of affirmation Kinanto Menpan and RB, in Jakarta.
MI/Tri Handiyatno/sa
Tawaran dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) soal pensiun dini bagi pegawai negeri sipil (PNS) yang memasuki usia pensiun, sebagai langkah antisipasi meningkatnya jumlah PNS dinilai sulit untuk diwujudkan.
"Mereka kan manusia, punya anak dan keluarga. Harus dipikirkan pula perasaannya. Masa mau memensiunkan dini orang yang sudah bekerja puluhan tahun," ujar Sekretaris Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tasdik Kinanto di Kantor Menpan dan RB, di Jakarta, Jumat (24/6).
Tasdik menambahkan, sebenarnya instansi-instansi bisa mengajukan pensiun dini. Namun, hingga kini belum ada yang melakukannya. Pihaknya pun tak bisa begitu saja memensiunkan dini PNS. "Belum ada instansi yang lapor kelebihan pegawai. Enggak bisa sewenang-wenang memensiunkan dini PNS," imbuhnya.
Wacana pensiun dini bagi PNS yang memasuki usia pensiun, muncul dari pernyataan Menteri Keuangan Agus Martowardojo. Menkeu menyatakan saat ini pemerintah harus mewaspadai jumlah PNS yang sudah tinggi. Tentang peningkatan jumlah PNS itu, inisiatif yang paling utama berada di Menpan dan RB.
Menurut Menkeu, jika pemerintah tidak pandai mengeluarkan kebijakan untuk menjaga efektivitas PNS, maka secara tidak sadar negara terus menambah PNS. Penambahan PNS secara terus-menerus tentu saja bisa berakibat pada besarnya anggaran untuk belanja pegawai. (OL-8)
PNS Tak Produktif Siap-siap Dapat Tawaran Pensiun Dini
Finance Minister Agus Marto said the early retirement option will be assessed through the productivity of civil servants. If any civil servants who are considered unnecessary and the employees concerned also wants to take an early retirement program the Ministry of Finance to release the employee.
"To the staff of the kemenkeu, an employee may be possible for us to offer a voluntary early retirement. If we open that option is in the government, if he wanted to join the program but are still required then we will hold, but if we do not mind if we are then we will supporting voluntary retirement program, "said Agus when met at his office, Wahidin Jl Raya, Jakarta, Thursday (06/23/2011)
source: detikFinance
Rencana pemerintah untuk merampungkan jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) nampaknya bakal terealisasi. Para PNS yang dianggap tak produktif akan disodorkan untuk segera mengambil pensiun dini.
Menteri Keuangan Agus Marto mengatakan opsi pensiun dini akan dikaji melalui produktivitas para PNS. Jika ada PNS yang dianggap sudah tidak dibutuhkan dan pegawai bersangkutan juga menginginkan untuk mengikuti program pensiun dini maka Kementerian Keuangan bisa melepaskan pegawai tersebut.
"Kepada pegawai di lingkungan kemenkeu, pegawai dimungkinkan untuk kita menawarkan pensiun dini secara sukarela. kalau kita buka opsi itu ada di pemerintah, kalau dia ingin ikut program tersebut tapi masih dibutuhkan maka akan kita pertahankan, tapi kalau seandainya kita tidak keberatan kita maka kita akan dukung program pensiun sukarela," jelas Agus saat ditemui di kantornya, Jl Wahidin Raya,Jakarta, Kamis (23/6/2011)
Untuk itu, ia mengharapkan para pegawainya bisa meningkatkan produktivitasnya sehingga meskipun biaya pegawai besar, tapi seimbang dengan produktivitasnya.
"Term yang mau kita gunakan bukan soal semata penekanan biaya pegawai tapi lebih pada produktivitas pegawai. Jadi untuk pekerjaan yang sama bisa diselesaikan oleh pegawai dengan jumlah yang lebih sedikit akan membuat proroduktivitas pegawai meningkat, jadi secara umum kita harapkan pegawai di kemenkeu dapat meningkatkan produktivitasnya," pungkasnya.
Sebelumnya Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Agus Suprijanto mengatakan usulan pensiun dini ini rencananya akan dipaparkan kepada Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi pada minggu ini. Mengenai besaran konpensasi nantinya akan dilakukan koordinasi lebih lanjut bersama Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Menpan) dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
"Konpensasinya tentu harus memadai kita perlu komunikasikan dengan Menpan dan BKN," jelas Suprijanto.
Pemerintah Tawarkan Pensiun Dini Massal untuk PNS
"If I internally in the Director General of Treasury will propose a voluntary early retirement program, from (age) 50-55 years, and its laws allow. They may apply for early retirement, and then we love special severance compensation. But it has not been approve, "said Director General of Treasury Ministry of Finance, Agus Suprijanto when met at the Office of the Ministry of Finance, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Wednesday (22/06/2011).
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) usulkan pensiun dini bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan memasuki usia pensiun. Hal ini sebagai langkah konkret untuk menekan jumlah PNS.
"Kalau saya secara internal di Dirjen Perbendaharaan mau mengusulkan program pensiun dini secara sukarela, dari (usia) 50-55 tahun, dan Undang-Undangnya memungkinkan. Mereka boleh mengajukan pensiun dini, lalu nanti kita kasih diberikan kompensasi khusus pesangon. Tapi belum di-approve," ujar Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan,Agus Suprijanto saat ditemui di Kantor Kementerian Keuangan, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (22/6/2011).
Agus menilai jumlah PNS yang terus meningkat disebabkan pemekaran-pemekaran wilayah yang dilakukan dan juga adanya kewajiban mem-PNS kan para pegawai honorer. Hingga kini kurang lebih tercatat jumlah PNS di seluruh Indonesia mencapai 4,7 juta orang PNS.
"Karena pemekaran-pemekaran terus kewajiban-kewajiban mem-PNS-kan pegawai honorer jadi terus berkembang, harus ada re-sizing, yang pensiun, pensiunkan," ujarnya.
Menurut Agus, usulan pensiun dini ini rencananya akan dipaparkan kepada Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi pada minggu ini. Mengenai besaran konpensasi nantinya akan dilakukan koordinasi lebih lanjut bersama Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Menpan) dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
"Konpensasinya tentu harus memadai kita perlu komunikasikan dengan Menpan dan BKN," tandasnya. Source: detik.com
Tawaran: PNS Pensiun Dini Dapat 200 Juta
Treasury Director General of the Ministry of Finance, Agus Suprijanto, said the amount of compensation that will be further coordinated with Kemenpan and the National Personnel Agency (BKN). The proposal was scheduled to be presented to the Minister of State Apparatus Empowerment Reforms, EE Mangindaan, this week also.
Banyaknya Pegawai Negeri Sipil yang menjadi beban keuangan pemerintah pusat membuat Kementerian Keuangan menyusun kebijakan pensiun dini bagi para PNS. Para PNS yang memilih melakukan hal itu akan mendapat pesangon seperti yang diterapkan perusahaan swasta.
Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Agus Suprijanto, mengatakan besaran kompensasi itu nantinya akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Kemenpan dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Usulan itu rencananya akan dipaparkan ke Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, EE Mangindaan, dalam pekan ini juga.
Kompensasinya tentu harus memadai. Kita perlu komunikasikan dengan Menpan dan BKN," ujarnya, kemarin Informasi yang diperoleh menyebutkan, dana pensiun yang ditawarkan bervariasi antara Rp50-200 juta. Bila gaji pensiun di kisaran Rp700 ribu per bulan, konon akan ditawarkan menerima Rp50 juta. Atau, tergantung masa kerja dan pangkat/golongan. "Undang-Undangnya memungkinkan. Mereka boleh mengajukan pensiun dini, lalu nanti kita kasih kompensasi pesangon. Tapi belum di-approve," jelas Agus.
Hal serupa sebelumnya diungkapkan Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawaty di depan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Selasa (21/6) lalu, yang mengusulkan pengurangan jumlah PNS secara bertahap. Salah satunya dengan menggunakan tenaga kontrak lepas (outsourcing) untuk mengerjakan pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian khusus. "Kita harus mencontoh perusahaan swasta. Untuk urusan kerumahtanggaan kantor, sebaiknya kita sewa saja (petugas) (untuk) bersih-bersih, tidak usah angkat PNS," tuturnya.
Jumlah PNS yang berlebihan menurunkan kapasitas pembangunan yang dapat dilakukan pemerintah. Dia mencontohkan, 70 persen keuangan negara dialirkan ke daerah. Sebagian besar anggaran tersebut digunakan untuk membayar gaji PNS. Meski anggarannya tersedot untuk belanja pegawai, daerah masih saja mengajukan tambahan alokasi CPNS setiap tahun. "Tahun ini saja ada formasi satu juta PNS daerah. Apakah memang sebesar itu kebutuhannya?" kata promotor doktoral Presiden SBY di Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.
Pemekaran daerah yang disertai pengangkatan CPNS baru serta program pengangkatan honorer menjadi CPNS dinilai Any justru memperburuk kondisi kepegawaian. "Karena itu harus ada resizing, yang pensiun, harus pensiunkan, yang belum 55 tahun harus ditawarkan pensiun dini sukarela," terangnya.
Sementara itu, harapan para tenaga honorer daerah agar bisa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pupus sudah. Mendagri Gamawan Fauzie menegaskan, setelah program percepatan pengangkatan pegawai honorer daerah (Honda) menjadi PNS berakhir tahun ini, pemerintah tidak akan meneruskannya. "Karena itu diangkat oleh pemda, maka pemda yang harus mencarikan solusinya," ujarnya di komplek Istana Kepresidenan, kemarin.
Dia menegaskan Kemendagri telah memerintahkan pemerintah daerah menghentikan pengangkatan pegawai honorer sejak 2006. Namun, hingga kini praktik tersebut ternyata masih berlangsung secara diam-diam.
Padahal, menurutnya, yang justru mendesak saat ini adalah penertiban pegawai honorer daerah. "Saya kira yang perlu kita disiplinkan adalah pengangkatan pegawai honorer di daerah karena juga memberatkan anggaran," tuturnya.
Oleh karena itu, dia menilai usulan moratorium penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) belum perlu diterapkan. Jumlah PNS sebesar 4,7 juta jiwa atau sekitar 2,4 persen dari jumlah penduduk dinilainya masih ideal, apalagi untuk melayani wilayah kepulauan seperti Indonesia.(*)
Source: Manadopost
Minggu, 19 Juni 2011
Mukaddimah Lekra
Apa bagaimana gerangan isi Mukaddimah Lekra yang dipandang demikian berbahaya oleh lawan-lawannya dan menyebabkan para seniman anggota-anggotanya jadi buruan, sasaran likwidasi fisik, dilempar ke penjara dan dikirim ke pulau pembuangan tanpa proses hukum apapun oleh kekuasaan yang menyebut diri Republik dan Indonesia? Sesudah keluar dari sarang siksa dan derita itu, mereka tetap disingkirkan, diawasi dan dicurigai?
Untuk jelasnya agar kau bisa membaca sendiri maka di bawah ini Mukaddimah tersebut kusalin ulang tanpa mengobah ejaannya. Setelah membacanya kuharap kau bisa memberikan komentar di mana bahayanya isi Mukaddimah Lekra ini. Dengan menyiarulang Mukaddimah ini semestinya dokumen ini kumasukkan ke dalam Annexes serie cerita ini], dan dengan membaca serta menelaahnya sendiri, kau tidak jadi pengikut "ilmu kuping" atau "dengar-dengaran" yang sering bersifat gunjing, latah dan jelas amat dangkal.Seniman yang adalah seorang pencari serius, kukira tidak ingin menggunakan "ilmu kuping", latah, dan suka bergunjing. Lekra "membakar buku", "Lekra pernah berkuasa", "Lekra organisasi kebudayaan berdarah","Lekra memalsukan sejarah", kukira adalah contoh dari ocehan latah dari para penggunjing sambil memasang di dahi merek seniman dan cendekiawan atau pun wartawan budaya.
Pada saatnya, aku ingin menguraikan isi Mukaddimah ini alinea demi alinea. Menyusul dokumen ini nanti aku juga akan memberimu dokumen pidato Andrei Zdanov di depan Kongres Pengarang-pengarang Uni Soviet pada 17 Agustus 1934. Pidato ini kukira perlu ditelaah jika kita ingin memahami realisme sosialis yang dikatakan jadi slogan Lekra, padahal pada kenyataannya Lekra tidak menggunakannya. Inipun ujud dari kelatahan di kalangan kita, kesukaan bicara tanpa tahu apa yang diucapkan. Bangga dengan kengawuran dan ketidaktahuan.
Inilah Guk, Mukaddimah Lekra itu yang kukutip dari "Dokumen Kita", Lampiran Khusus Majalah Kancah, Paris, No.10-X -1984.
Lembaga Kebudajaan Rakjat.
Mukaddimah
Menyadari, bahwa rakjat adalah satu-satunya pentjipta kebudajaan, dan bahwa pembangunan kebudajaan, dan bahwa pembangunan kebudajaan Indonesia baru hanja dapat dilakukan oleh rakjat, maka pada hari 17 Agustus 1950 didirikan Lembaga Kebudajaan Rakjat, disingkat Lekra. Pendirian ini terjadi ditengah-tengah proses perkembangan kebudajaan jang sebagai hasil keseluruhan daja-upaja manusia setjara sadar untuk memenuhi, setinggi-tingginya kebutuhan hidup lahir dan batin, senantiasa madju dengan tiada putus-putusnja.
Revolusi Agustus 1945 membuktikan, bahwa pahlawan di dalam peristiwa bersedjarah ini, seperti halnja di dalam seluruh sedjarah bangsa kita, tiada lain adalah rakjat. Rakjat Indonesia dewasa ini adalah semua golongan di dalam masjarakat jang menentang pendjadjahan. Revolusi Agustus adalah usaha pembebasan diri rakjat Indonesia dari pendjadjahan dan peperangan, pendjadjahan dan penindasan feodal. Hanja djika panggilan sedjarah ini Revolusi Agustus terlaksana, djika tertjipta kemerdekaan dan perdamaian serta demokrasi, kebudajaan rakjat bisa berkembang bebas. Kejakinan tentang kebenaran ini menjebabkan Lekra bekerdja membantu pergulatan untuk kemerdekaan tanahair untuk perdamaian diantara bangsa-bangsa, di mana terdapat kebebasan bagi perkembangan kepribadian berdjuta-djuta rakjat.
Lekra bekerdja chusus dilapangan kebudayaan, dan untuk masa ini terutama dilapangan kesenian dan ilmu. Lekra menghimpun tenaga dan kegiatan seniman-seniman, sardjana-sardjana pekerdja-pekerdja kebudajaan lainnja. Lekra membantah pendapat bahwa kesenian dan ilmu bisa terlepas dari masjarakat. Lekra mengadjak pekerdja-pekerdja kebudajaan untuk dengan sadar mengabdikan daja-tjipta, bakat serta keahlian mereka guna kemadjuan Indonesia, kemerdekaan Indonesia, pembaruan Indonesia.
Zaman kita dilahirkan oleh sedjarah jang besar, dan sedjarah bangsa kita telah melahirkan putera-putera jang baik dilapangan kesusastraan, senibentuk, musik, maupun dilapangan-lapangan kesenian lain dan ilmu. Kita wadjib bangga bahwa kita terdiri dari suku-suku jang masing-masingnja mempunjai kebudajaan jang
bernilai. Keragaman bangsa kita ini menjediakan kemungkinan jang tiada terbatas untuk pentjiptaan jang sekaja-kajanja serta seindah-indahnja.
Lekra tidak hanja menjambut setiap sesuatu jang baru; Lekra memberikaan bantuan jang aktif untuk memenangkan setiap jang baru madju. Lekra membantu aktif perombakan sisa-sisa "kebudajaan" pendjadjahan jang mewariskan kebodohan,rasarendah serta watak lemah pada bangsa kita. Lekra menerima dengan kritis peninggalan-peninggalan nenek mojang kita, mempeladjari dengan saksama segala-gala segi peninggalan-peninggalan itu, seperti halnja mempeladjari dengan saksama pula hasil-hasil tjiptaan kelasik maupun baru dari bangsa lain jang manapun, dan dengan ini berusaha meneruskan setjara kreatif tradisi jang agung dari sedjarah dan bangsa kita, menudju kepentjiptaan kebudajaan nasional jang ilmiah. Lekra menganjurkan kepada anggota-anggotanja, tetap djuga kepada seniman-seniman sardjana-sardjana dan pekerdja-pekerdja kebudajaan lainnja di luar Lekra, untuk setjara dalam mempeladjari kenjataan, dan untuk bersikap setia kepada kenjataan dan kebenaran.
Lekra mengandjurkan untuk mempeladjari dan memahami pertentangan-pertentangan jang berlaku didalam masjarakat maupun didalam hati manusia, mempeladjari dan memahami gerak perkembangannja serta hari depannja. Lekra menganjurkan pemahaman jang tepat atas kenjataan-kenjataan didalam perkembangnnja jang maju, dan mengandjurkan hal itu, baik untuk tjara-kerdja dilapangan ilmu, maupun untuk pentjiptaan dilapangan kesenian. Dilapangan kesenian Lekra mendorong inisitatif, mendorong keberanian kreatif, dan Lekra menjetujui setiap bentuk, gaja ,dsb., selama ia setia kepada kebenaran dan selama ia mengusahakan keindahan artistik jang setinggi-tingginja.
Singkatnya, dengan menolak sifat anti-kemanusiaan dan anti-sosial dari kebudajaan bukan-rakjat, dengan menolak perkosaan terhadap kebenaran dan terhadap nilai-nilai keindahan. Lekra bekerdja untuk membantu pembentukan manusia baru jang memiliki segala kemampuan untuk memadjukan dirinja dalam perkembangan kepribadian jang bersegi banjak dan harmonis.
Di dalam kegiatan Lekra menggunakan tjara salinjg-bantu,saling-kritik dan diskusi-diskusi persaudaraan didalam masalah-masalah pentjiptaan. Lekra berpendapat, bahwa setjara tegas berpihak pada rakjat dan mengabdi kepada rakjat, adalah satu-satunja djalan bagi seniman-seniman, sardjana-sardjana maupun pekerdja-pekerdja kebudajaan lainnja untuk mentjapai hasil jang tahanudji dan tahanwaktu. Lekra mengulurkan tangan kepada organisasi-organisasi kebudajaan jang lain dari aliran atau kejakinan apapun, untuk bekerdjasama dalam pengabdian ini.
Disalin ulang dari "Dokumen Kita", Majalah Kancah, Paris, Lampiran Khusus NO.10, TH.X, 1984].
Kukira Guk, sari dari Mukaddimah di atas terletak pada bahwa "Lekra mengadjak pekerdja-pekerdja kebudajaan . Sedangkan hal-hal boleh dikatakan cara melaksanakan ajakan tersebut. Mukaddimah inilah yang dijadikan matapelajaran pokok dalam setiap sekolah Lekra dan membimbing kegiatan-kegiatan para seniman anggotanya. Ajakan "untuk dengan sadar mengabdikan daja-tjipta, bakat serta keahlian mereka guna kemadjuan Indonesia, kemerdekaan Indonesia, pembaruan Indonesia" memang menjadi demikian berbahaya hanya bagi pihak-pihak yang anti rakjat, tidak menginginkan "kemadjuan Indonesia, kemerdekaan Indonesia, pembaruan Indonesia". Ide dan kegiatan-kegiatan para seniman Lekra yang beginilah yang membuat mereka dibunuh, dikejar, dibuang, dipenjara ,dikucilkan, dicurigai dan dicerca sampai sekarang. Jika demikian maka pertanyaan yang tetinggal: Quo vadis sastra seni kita dan Indonesia?
Paris, Agustus 2004.
-------------------
JJ.KUSNI
Source: freelists.org
Untuk jelasnya agar kau bisa membaca sendiri maka di bawah ini Mukaddimah tersebut kusalin ulang tanpa mengobah ejaannya. Setelah membacanya kuharap kau bisa memberikan komentar di mana bahayanya isi Mukaddimah Lekra ini. Dengan menyiarulang Mukaddimah ini semestinya dokumen ini kumasukkan ke dalam Annexes serie cerita ini], dan dengan membaca serta menelaahnya sendiri, kau tidak jadi pengikut "ilmu kuping" atau "dengar-dengaran" yang sering bersifat gunjing, latah dan jelas amat dangkal.Seniman yang adalah seorang pencari serius, kukira tidak ingin menggunakan "ilmu kuping", latah, dan suka bergunjing. Lekra "membakar buku", "Lekra pernah berkuasa", "Lekra organisasi kebudayaan berdarah","Lekra memalsukan sejarah", kukira adalah contoh dari ocehan latah dari para penggunjing sambil memasang di dahi merek seniman dan cendekiawan atau pun wartawan budaya.
Pada saatnya, aku ingin menguraikan isi Mukaddimah ini alinea demi alinea. Menyusul dokumen ini nanti aku juga akan memberimu dokumen pidato Andrei Zdanov di depan Kongres Pengarang-pengarang Uni Soviet pada 17 Agustus 1934. Pidato ini kukira perlu ditelaah jika kita ingin memahami realisme sosialis yang dikatakan jadi slogan Lekra, padahal pada kenyataannya Lekra tidak menggunakannya. Inipun ujud dari kelatahan di kalangan kita, kesukaan bicara tanpa tahu apa yang diucapkan. Bangga dengan kengawuran dan ketidaktahuan.
Inilah Guk, Mukaddimah Lekra itu yang kukutip dari "Dokumen Kita", Lampiran Khusus Majalah Kancah, Paris, No.10-X -1984.
Lembaga Kebudajaan Rakjat.
Mukaddimah
Menyadari, bahwa rakjat adalah satu-satunya pentjipta kebudajaan, dan bahwa pembangunan kebudajaan, dan bahwa pembangunan kebudajaan Indonesia baru hanja dapat dilakukan oleh rakjat, maka pada hari 17 Agustus 1950 didirikan Lembaga Kebudajaan Rakjat, disingkat Lekra. Pendirian ini terjadi ditengah-tengah proses perkembangan kebudajaan jang sebagai hasil keseluruhan daja-upaja manusia setjara sadar untuk memenuhi, setinggi-tingginya kebutuhan hidup lahir dan batin, senantiasa madju dengan tiada putus-putusnja.
Revolusi Agustus 1945 membuktikan, bahwa pahlawan di dalam peristiwa bersedjarah ini, seperti halnja di dalam seluruh sedjarah bangsa kita, tiada lain adalah rakjat. Rakjat Indonesia dewasa ini adalah semua golongan di dalam masjarakat jang menentang pendjadjahan. Revolusi Agustus adalah usaha pembebasan diri rakjat Indonesia dari pendjadjahan dan peperangan, pendjadjahan dan penindasan feodal. Hanja djika panggilan sedjarah ini Revolusi Agustus terlaksana, djika tertjipta kemerdekaan dan perdamaian serta demokrasi, kebudajaan rakjat bisa berkembang bebas. Kejakinan tentang kebenaran ini menjebabkan Lekra bekerdja membantu pergulatan untuk kemerdekaan tanahair untuk perdamaian diantara bangsa-bangsa, di mana terdapat kebebasan bagi perkembangan kepribadian berdjuta-djuta rakjat.
Lekra bekerdja chusus dilapangan kebudayaan, dan untuk masa ini terutama dilapangan kesenian dan ilmu. Lekra menghimpun tenaga dan kegiatan seniman-seniman, sardjana-sardjana pekerdja-pekerdja kebudajaan lainnja. Lekra membantah pendapat bahwa kesenian dan ilmu bisa terlepas dari masjarakat. Lekra mengadjak pekerdja-pekerdja kebudajaan untuk dengan sadar mengabdikan daja-tjipta, bakat serta keahlian mereka guna kemadjuan Indonesia, kemerdekaan Indonesia, pembaruan Indonesia.
Zaman kita dilahirkan oleh sedjarah jang besar, dan sedjarah bangsa kita telah melahirkan putera-putera jang baik dilapangan kesusastraan, senibentuk, musik, maupun dilapangan-lapangan kesenian lain dan ilmu. Kita wadjib bangga bahwa kita terdiri dari suku-suku jang masing-masingnja mempunjai kebudajaan jang
bernilai. Keragaman bangsa kita ini menjediakan kemungkinan jang tiada terbatas untuk pentjiptaan jang sekaja-kajanja serta seindah-indahnja.
Lekra tidak hanja menjambut setiap sesuatu jang baru; Lekra memberikaan bantuan jang aktif untuk memenangkan setiap jang baru madju. Lekra membantu aktif perombakan sisa-sisa "kebudajaan" pendjadjahan jang mewariskan kebodohan,rasarendah serta watak lemah pada bangsa kita. Lekra menerima dengan kritis peninggalan-peninggalan nenek mojang kita, mempeladjari dengan saksama segala-gala segi peninggalan-peninggalan itu, seperti halnja mempeladjari dengan saksama pula hasil-hasil tjiptaan kelasik maupun baru dari bangsa lain jang manapun, dan dengan ini berusaha meneruskan setjara kreatif tradisi jang agung dari sedjarah dan bangsa kita, menudju kepentjiptaan kebudajaan nasional jang ilmiah. Lekra menganjurkan kepada anggota-anggotanja, tetap djuga kepada seniman-seniman sardjana-sardjana dan pekerdja-pekerdja kebudajaan lainnja di luar Lekra, untuk setjara dalam mempeladjari kenjataan, dan untuk bersikap setia kepada kenjataan dan kebenaran.
Lekra mengandjurkan untuk mempeladjari dan memahami pertentangan-pertentangan jang berlaku didalam masjarakat maupun didalam hati manusia, mempeladjari dan memahami gerak perkembangannja serta hari depannja. Lekra menganjurkan pemahaman jang tepat atas kenjataan-kenjataan didalam perkembangnnja jang maju, dan mengandjurkan hal itu, baik untuk tjara-kerdja dilapangan ilmu, maupun untuk pentjiptaan dilapangan kesenian. Dilapangan kesenian Lekra mendorong inisitatif, mendorong keberanian kreatif, dan Lekra menjetujui setiap bentuk, gaja ,dsb., selama ia setia kepada kebenaran dan selama ia mengusahakan keindahan artistik jang setinggi-tingginja.
Singkatnya, dengan menolak sifat anti-kemanusiaan dan anti-sosial dari kebudajaan bukan-rakjat, dengan menolak perkosaan terhadap kebenaran dan terhadap nilai-nilai keindahan. Lekra bekerdja untuk membantu pembentukan manusia baru jang memiliki segala kemampuan untuk memadjukan dirinja dalam perkembangan kepribadian jang bersegi banjak dan harmonis.
Di dalam kegiatan Lekra menggunakan tjara salinjg-bantu,saling-kritik dan diskusi-diskusi persaudaraan didalam masalah-masalah pentjiptaan. Lekra berpendapat, bahwa setjara tegas berpihak pada rakjat dan mengabdi kepada rakjat, adalah satu-satunja djalan bagi seniman-seniman, sardjana-sardjana maupun pekerdja-pekerdja kebudajaan lainnja untuk mentjapai hasil jang tahanudji dan tahanwaktu. Lekra mengulurkan tangan kepada organisasi-organisasi kebudajaan jang lain dari aliran atau kejakinan apapun, untuk bekerdjasama dalam pengabdian ini.
Disalin ulang dari "Dokumen Kita", Majalah Kancah, Paris, Lampiran Khusus NO.10, TH.X, 1984].
Kukira Guk, sari dari Mukaddimah di atas terletak pada bahwa "Lekra mengadjak pekerdja-pekerdja kebudajaan . Sedangkan hal-hal boleh dikatakan cara melaksanakan ajakan tersebut. Mukaddimah inilah yang dijadikan matapelajaran pokok dalam setiap sekolah Lekra dan membimbing kegiatan-kegiatan para seniman anggotanya. Ajakan "untuk dengan sadar mengabdikan daja-tjipta, bakat serta keahlian mereka guna kemadjuan Indonesia, kemerdekaan Indonesia, pembaruan Indonesia" memang menjadi demikian berbahaya hanya bagi pihak-pihak yang anti rakjat, tidak menginginkan "kemadjuan Indonesia, kemerdekaan Indonesia, pembaruan Indonesia". Ide dan kegiatan-kegiatan para seniman Lekra yang beginilah yang membuat mereka dibunuh, dikejar, dibuang, dipenjara ,dikucilkan, dicurigai dan dicerca sampai sekarang. Jika demikian maka pertanyaan yang tetinggal: Quo vadis sastra seni kita dan Indonesia?
Paris, Agustus 2004.
-------------------
JJ.KUSNI
Source: freelists.org
Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat)
Lembaga Kebudajaan Rakjat (EYD: Lembaga Kebudayaan Rakyat) atau dikenal dengan akronim Lekra, merupakan organisasi kebudayaan sayap kiri di Indonesia. Lekra didirikan atas inisiatif D.N. Aidit, Nyoto, M.S. Ashar, dan A.S. Dharta pada tanggal 17 Agustus 1950. D.N. Aidit dan Nyoto saat itu adalah pemimpin Partai Komunis Indonesia yang baru dibentuk kembali setelah kegagalan gerakan Musso dalam Peristiwa Madiun.
Lekra bekerja khususnya di bidang kebudayaan, kesenian, dan ilmu pengetahuan. Lekra bertujuan menghimpun tenaga dan kegiatan para penulis, seniman, dan pelaku kebudayaan lainnya, serta berkeyakinan bahwa kebudayaan dan seni tidak bisa dipisahkan dari rakyat. Anggota Lekra yang terkenal adalah Pramoedya Ananta Toer dan Rivai Apin.
Lekra dibubarkan berdasarkan Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966 tentang Pelarangan Ajaran Komunisme, Leninisme, dan Pembubaran Organisasi PKI beserta Organisasi Massanya.
Lekra bekerja khususnya di bidang kebudayaan, kesenian, dan ilmu pengetahuan. Lekra bertujuan menghimpun tenaga dan kegiatan para penulis, seniman, dan pelaku kebudayaan lainnya, serta berkeyakinan bahwa kebudayaan dan seni tidak bisa dipisahkan dari rakyat. Anggota Lekra yang terkenal adalah Pramoedya Ananta Toer dan Rivai Apin.
Lekra dibubarkan berdasarkan Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966 tentang Pelarangan Ajaran Komunisme, Leninisme, dan Pembubaran Organisasi PKI beserta Organisasi Massanya.
Mitos
mitos
Dari kata Yunani "mythos'' yang berarti kata yang diucapkan.
1. Semula "mitos" dilawankan dengan "logos". Mitos ialah cerita seorang penyair, sedangkan logos laporan yang dapat dipercaya, sesuai dengan kenyataan. Sekalipun demikian, maka pada zaman 89 kuno pun dibedakan dua lapisan dalam mitos, ialah ide yang melatarbelakangi cerita, dan perwujudan naratifyang tidak perlu ditafsirkan secara harafiah.
2. Mitos atau mite(myth) adalah cerita prosa rakyat yang tokohnya para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos pada umumnya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, dunia, bentuk khas binatang, bentuk topografi, petualangan para dewa, kisah percintaan mereka dan sebagainya.Mitos itu sendiri, ada yang berasal dari indonesia dan ada juga yang berasal dari luar negeri.
Mitos yang berasal dari luar negeri pada umumnya telah mengalami perubahan dan pengolahan lebih lanjut, sehingga tidak terasa asing lagi yang disebabkan oleh proses adaptasi karena perubahan zaman. Menurut Moens-Zoeb, orang jawa bukan saja telah mengambil mitos-mitos dari India, melainkan juga telah mengadopsi dewa-dewa Hindu sebagai dewa Jawa. Bahkan orang Jawa pun percaya bahwa mitos-mitos tersebut terjadi di Jawa. Di Jawa Timur misalnya, Gunung Semeru dianggap oleh orang Hindu Jawa dan Bali sebagai gunung suci Mahameru atau sedikitnya sebagai Puncak Mahameru yang dipindahkan dari India ke Pulau Jawa.
Mitos di Indonesia biasanya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, terjadinya susunan para dewa, terjadinya manusia pertama, dunia dewata, dan terjadinya makanan pokok. Mengenai mite terjadinya padi, dikenal adanya Dewi Sri yang dianggap sebagai dewi padi orang Jawa. Menurut versi Jawa Timur, Dewi Sri adalah putri raja Purwacarita. Ia mempunyai seorang saudara laki-laki yang bernama Sadana. Pada suatu hari selagi tidur, Sri dan Sadana disihir oleh ibu tirinya dan Sadana diubah menjadi seekor burung layang-layang sedangkan Sri diubah menjadi ular sawah.
Mitologi tentang tokoh-tokoh rakyat di seluruh dunia, seperti cerita Oedipus, Theseus, Romulus, dan Nyikang mengandung unsur-unsur seperti, ibunya seorang perawan;ayahnya seorang raja;terjadi proses perkawinan yang tidak wajar dan lain-lain.
Dari kata Yunani "mythos'' yang berarti kata yang diucapkan.
1. Semula "mitos" dilawankan dengan "logos". Mitos ialah cerita seorang penyair, sedangkan logos laporan yang dapat dipercaya, sesuai dengan kenyataan. Sekalipun demikian, maka pada zaman 89 kuno pun dibedakan dua lapisan dalam mitos, ialah ide yang melatarbelakangi cerita, dan perwujudan naratifyang tidak perlu ditafsirkan secara harafiah.
2. Mitos atau mite(myth) adalah cerita prosa rakyat yang tokohnya para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos pada umumnya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, dunia, bentuk khas binatang, bentuk topografi, petualangan para dewa, kisah percintaan mereka dan sebagainya.Mitos itu sendiri, ada yang berasal dari indonesia dan ada juga yang berasal dari luar negeri.
Mitos yang berasal dari luar negeri pada umumnya telah mengalami perubahan dan pengolahan lebih lanjut, sehingga tidak terasa asing lagi yang disebabkan oleh proses adaptasi karena perubahan zaman. Menurut Moens-Zoeb, orang jawa bukan saja telah mengambil mitos-mitos dari India, melainkan juga telah mengadopsi dewa-dewa Hindu sebagai dewa Jawa. Bahkan orang Jawa pun percaya bahwa mitos-mitos tersebut terjadi di Jawa. Di Jawa Timur misalnya, Gunung Semeru dianggap oleh orang Hindu Jawa dan Bali sebagai gunung suci Mahameru atau sedikitnya sebagai Puncak Mahameru yang dipindahkan dari India ke Pulau Jawa.
Mitos di Indonesia biasanya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, terjadinya susunan para dewa, terjadinya manusia pertama, dunia dewata, dan terjadinya makanan pokok. Mengenai mite terjadinya padi, dikenal adanya Dewi Sri yang dianggap sebagai dewi padi orang Jawa. Menurut versi Jawa Timur, Dewi Sri adalah putri raja Purwacarita. Ia mempunyai seorang saudara laki-laki yang bernama Sadana. Pada suatu hari selagi tidur, Sri dan Sadana disihir oleh ibu tirinya dan Sadana diubah menjadi seekor burung layang-layang sedangkan Sri diubah menjadi ular sawah.
Mitologi tentang tokoh-tokoh rakyat di seluruh dunia, seperti cerita Oedipus, Theseus, Romulus, dan Nyikang mengandung unsur-unsur seperti, ibunya seorang perawan;ayahnya seorang raja;terjadi proses perkawinan yang tidak wajar dan lain-lain.
Fabel
Fabel
Fabel, diambil dari bahasa Belanda adalah cerita yang menggunakan hewan sebagai tokoh utamanya. Misalkan cerita kancil atau cerita Tantri di Indonesia.
Banyak satrawan dan penulis dunia yang juga memanfaatkan bentuk fabel dalam karangannya. Salah seorang pengarang fabel yang terkenal adalah Michael de La Fontaine dari Perancis. Penyair Sufi Fariduddin Attar dari Persia juga menuliskan karyanya yang termashur yakni Musyawarah Burung dalam bentuk fabel.
Biasa pada sebuah fabel tersirat moral atau makna yang lebih mendalam.
Fabel, diambil dari bahasa Belanda adalah cerita yang menggunakan hewan sebagai tokoh utamanya. Misalkan cerita kancil atau cerita Tantri di Indonesia.
Banyak satrawan dan penulis dunia yang juga memanfaatkan bentuk fabel dalam karangannya. Salah seorang pengarang fabel yang terkenal adalah Michael de La Fontaine dari Perancis. Penyair Sufi Fariduddin Attar dari Persia juga menuliskan karyanya yang termashur yakni Musyawarah Burung dalam bentuk fabel.
Biasa pada sebuah fabel tersirat moral atau makna yang lebih mendalam.
DONGENG ANOA DAN TIKUS (dari Minahasa)
Ini mengenai seekor anoa yang mengadu kepandalan dengan seekor tikus. Konon, waktu itu anoa merasa bahwa dialah si Raja Hutan. Semua binatang yang masuk ke hutan harus melapor kepadanya. Waktu itu bumi masih dingin dan sepi, pepohonan masih rimbun, dan penduduk masih sedikit.
Waktu itu anoaIah yang memerintah binatang-binatang yang ada di hutan termasuk tikus. Pada suatu hari anoa mengadakan pemeriksaan penghuni hutan. Ketika anoa berjalan-jalan bertemulah dia dengan seekor tikus. Bertanyalah dia kepada tikus, "Mengapa kau berada di sini, Tikus? Mengapa kamu tidak melapor kepadaku. Apakah kamu belum tahu siapa aku dan bagaimana peraturan di hutan belantara ini? Akulah raja hutan ini. Siapa saja yang memasuki daerah ini harus melapor kepadaku."
"Aku ke sini untuk mencari makanan, Tuan Anoa. Haruskah aku meminta izin darimu untuk mencari makananku sendiri?" jawab tikus.
"Apa? Akan kuinjak-injak kau nanti!" teriak anoa. "Berani-beraninya kau berkata begitu kepadaku . Akan kuhabiskan nyawamu di sini. Akan aku jadikan santapanku kau nanti."
"Jangan, Tuan! Walaupun aku kecil janganlah kau remehkan aku seperti itu," jawab tikus lagi.
"Oh, kalau begitu kau memang mau melawanku, Tikus?"tanya anoa. "Kalau memang begitu lebih baik kita bertarung saja."
"Baiklah, walaupun aku kecil aku berani bertarung dengan kamu, Anoa," tantang tikus.
Dengan angkuhnya anoa bolak-balik berjalan ke sana kemari memikirkan cara yang paling ampuh untuk mengalahkan tikus yang bergigi tajam itu. "Begini," kata anoa. "Kita akan membuat timbunan kayu untuk ditimbunkan pada diriku dan dirimu, kemudian timbunan kayu itu dibakar. Barangsiapa yang dapat keluar dari timbunan api dengan selamat, dialah pemenangnya,”
"Baik," seru tikus. "Engkau lebih dahulu yang akan kutimbuni kayu." Maka pergilah ia mengumpulkan ranting-ranting di sekitar tempat itu dan segera menyuruh anoa berbaring dan menimbuninya dengan ranting-ranting, lalu menyalakan api. Api menyala dari atas merambat ke bawah dan mulai membakar tubuh anoa. Anoa berusaha menyelamatkan diri darl kobaran api yang mulai merayapi tubuhnya. la mulai menggerak-gerakkan tubuh dan bersusah payah mengeluarkan badannya dari timbunan kayu berapi, sebelum kayu terbakar semua.
Setelah itu giliran tikus. Sementara anoa mengumpulkan ranting, tikus secara diam-diam melubangi tanah dibawahnya untuk membuat lubang, sebagai tempat persembunyiannya. Lalu, ia berbaring dan anoa mulai menimbuni tubuhnya dengan ranting-ranting dan membakarnya dari atas. Anoa berkata dengan sombongnya, "Rasakan kau, Tikus. Pasti kamu mati dengan cepat dan akan kujadikan santapanku yang lezat." Tetapi, apakah yang terjadl setelah timbunan kayu itu habis terbakar? Tikus tidak ada lagi di tempatnya. la berlindung dalam lubang persembunyian di bawah tanah. Maka, berteriaklah anoa, "Hai, Tikus! Keluarlah kau dari tempat persembunyianmu. Percayalah aku tidak akan berbuat apa-apa terhadapmu. Percayalah."
Tidak lama kemudian meloncatlah tikus keluar dan langsung melarikan diri. la takut anoa akan memperdayakan dirinya karena tubuhnya tidak terbakar sedikit pun. Dari kejauhan tikus berteriak, "Hai, Anoa! Akulah pemenangnya. Apa yang akan kau lakukan kepada diriku kini?"
Anoa tidak berkata apa-apa. la menyatakan kalah dalam pertarungan ini. Oleh karena itu, sejak saat itu tikus dinyatakan menjadi warga hutan belantara. Tempat tinggalnya di dalam kayu besar. Makanannya daun-daunan dan buah-buahan yang ada di dalam hutan tersebut.
Waktu itu anoaIah yang memerintah binatang-binatang yang ada di hutan termasuk tikus. Pada suatu hari anoa mengadakan pemeriksaan penghuni hutan. Ketika anoa berjalan-jalan bertemulah dia dengan seekor tikus. Bertanyalah dia kepada tikus, "Mengapa kau berada di sini, Tikus? Mengapa kamu tidak melapor kepadaku. Apakah kamu belum tahu siapa aku dan bagaimana peraturan di hutan belantara ini? Akulah raja hutan ini. Siapa saja yang memasuki daerah ini harus melapor kepadaku."
"Aku ke sini untuk mencari makanan, Tuan Anoa. Haruskah aku meminta izin darimu untuk mencari makananku sendiri?" jawab tikus.
"Apa? Akan kuinjak-injak kau nanti!" teriak anoa. "Berani-beraninya kau berkata begitu kepadaku . Akan kuhabiskan nyawamu di sini. Akan aku jadikan santapanku kau nanti."
"Jangan, Tuan! Walaupun aku kecil janganlah kau remehkan aku seperti itu," jawab tikus lagi.
"Oh, kalau begitu kau memang mau melawanku, Tikus?"tanya anoa. "Kalau memang begitu lebih baik kita bertarung saja."
"Baiklah, walaupun aku kecil aku berani bertarung dengan kamu, Anoa," tantang tikus.
Dengan angkuhnya anoa bolak-balik berjalan ke sana kemari memikirkan cara yang paling ampuh untuk mengalahkan tikus yang bergigi tajam itu. "Begini," kata anoa. "Kita akan membuat timbunan kayu untuk ditimbunkan pada diriku dan dirimu, kemudian timbunan kayu itu dibakar. Barangsiapa yang dapat keluar dari timbunan api dengan selamat, dialah pemenangnya,”
"Baik," seru tikus. "Engkau lebih dahulu yang akan kutimbuni kayu." Maka pergilah ia mengumpulkan ranting-ranting di sekitar tempat itu dan segera menyuruh anoa berbaring dan menimbuninya dengan ranting-ranting, lalu menyalakan api. Api menyala dari atas merambat ke bawah dan mulai membakar tubuh anoa. Anoa berusaha menyelamatkan diri darl kobaran api yang mulai merayapi tubuhnya. la mulai menggerak-gerakkan tubuh dan bersusah payah mengeluarkan badannya dari timbunan kayu berapi, sebelum kayu terbakar semua.
Setelah itu giliran tikus. Sementara anoa mengumpulkan ranting, tikus secara diam-diam melubangi tanah dibawahnya untuk membuat lubang, sebagai tempat persembunyiannya. Lalu, ia berbaring dan anoa mulai menimbuni tubuhnya dengan ranting-ranting dan membakarnya dari atas. Anoa berkata dengan sombongnya, "Rasakan kau, Tikus. Pasti kamu mati dengan cepat dan akan kujadikan santapanku yang lezat." Tetapi, apakah yang terjadl setelah timbunan kayu itu habis terbakar? Tikus tidak ada lagi di tempatnya. la berlindung dalam lubang persembunyian di bawah tanah. Maka, berteriaklah anoa, "Hai, Tikus! Keluarlah kau dari tempat persembunyianmu. Percayalah aku tidak akan berbuat apa-apa terhadapmu. Percayalah."
Tidak lama kemudian meloncatlah tikus keluar dan langsung melarikan diri. la takut anoa akan memperdayakan dirinya karena tubuhnya tidak terbakar sedikit pun. Dari kejauhan tikus berteriak, "Hai, Anoa! Akulah pemenangnya. Apa yang akan kau lakukan kepada diriku kini?"
Anoa tidak berkata apa-apa. la menyatakan kalah dalam pertarungan ini. Oleh karena itu, sejak saat itu tikus dinyatakan menjadi warga hutan belantara. Tempat tinggalnya di dalam kayu besar. Makanannya daun-daunan dan buah-buahan yang ada di dalam hutan tersebut.
DONGENG ASAL NE BURUNG MOOPOO ( dari Minahasa)
Beribu-ribu tahun yang lalu hlduplah seorang kakek dengan cucu lelakinya bernama Nondo. Mereka tinggal di tepi hutan lebat. Pekerjaan kakek mencari hasil hutan dan menjualnya ke pasar. Sedangkan Nondo, karena kakinya pincang, hanya membantu kakeknya di rumah. la bertugas membersihkan rumah dan memasak untuk makan mereka sehari-hari. Ketika Nondo kecil kedua orang tuanya meninggal dunia. Sejak saat itu sampal usianya yang sekarang, sepuluh tahun, ia hidup bersama kakeknya.
Setiap hari kakek pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar dan hasil hutan lainnya. Nondo sedih tidak dapat membantu kakeknya. Padahal ia ingin sekali pergi ke hutan. Ia ingin menyaksikan sendiri binatang-binatang yang hidup di hutan dan dapat membantu kakeknya mengangkut hasil hutan ke pasar. Namun, apa daya ia tidak mampu melakukannya karena kakinya yang pincang.
Setiap selesai makan malam kakek selalu menceritakan tentang semua binatang yang dilihatnya di hutan. Nondo mendengarkannya dengan penuh perhatian. Ia selalu membayangkan seperti apakah binatang-binatang dalam cerita kakeknya itu. Dan, biasanya setelah itu Nondo bermimpi bertemu dengan binatang-binatang itu. Dia juga kerap bernyanyi menirukan bunyi burung-burung yang sering diceritakan kakeknya.
Suatu hari kakeknya hendak pergi ke hutan seperti biasanya. Karena Nondo ingin sekali melihat binatang-binatang di hutan, maka ia memohon kepada kakeknya agar diizinkan pergi bersama. Semula kakeknya tidak mengizinkan karena ia kuatir akan kesehatan Nondo. Namun demikian, Nondo terus merengek dan membujuk kakeknya. Akhirnya kakeknya mengizinkan dengan syarat dia harus segera menyelesaikari pekerjaan rumahnya. Dengan penuh semangat Nondo menyelesaikan pekerjaannya. Kemudian, berangkatlah dia bersama kakeknya ke hutan. .
Di dalam hutan Nondo kerap tertinggal oleh kakeknya karena ia tidak dapat berjalan dengan cepat. Setiap kali ia bertemu dengan seekor binatang hutan, ia selalu berhenti untuk menyaksikan gerak-gerik binatang itu. Bahkan ia pun menirukan suara-suara binatang itu. Semakin asyik ia bermain dengan binatang-binatang itu, semakin jauh pula ia tertinggal kakeknya.
Semula ia tidak menyadari keadaannya yang tinggal sendiri di dalam hutan itu. Setelah hari menjelang sore, baru ia menyadari bahwa kakeknya sudah tidak bersamanya lagi.
Hari semakin malam dan suasana hutan pun sudah semakin menyeramkan. Nondo menangis memanggil-manggil kakeknya, namun tidak ada jawaban sama sekali. la mencoba mencari jalan ke rumahnya, namun semakin lama semakin masuk ia ke hutan sehingga bertambah bingunglah pikirannya.
Malam semakin larut dan burung-burung semakin ramai berbunyi, seperti burung uwak, ayam hutan, kedi-kedi, kakaktua, toin tuenden, dan kuow. Mereka berbunyi bersahut-sahutan. Nondo menjadi takut apalagi setelah mendengar suara burung kuow yang keras dan menakutkan. Maka menangis dan berteriak-teriaklah dia agar suaranya didengar oleh kakeknya.
Sementara itu kakek Nondo, ketika menyadari cucunya tidak ada di belakangnya, menjadi panik. Ia berteriak-teriak memanggil cucunya namun tidak terdengar jawaban. Karena sudah merasa putus asa, akhirnya kakek pulang ke rumahnya. la berjanji akan mencari cucunya kembali pada keesokan harinya.
Pada hari selanjutnya barangkatlah kakek ke hutan mencari Nondo kembali. la sangat sedih membayangkan Nondo akan ketakutan sendirian di hutan. Namun, sampai sore hari belum ditemukan juga cucunya itu.
Pada hari berikutnya kembali ia mencarl Nondo ke hutan dan hasilnya pun tetap nihil. Sudah hampir putus asa kembalilah kakek ke rumahnya. Namun, dalam perjalanan.pulang ia mendengar suara yang aneh. la berusaha mencari sumber suara itu. Ternyata itu berasal dari seekor burung yang sedang hinggap di atas sebatang pohon. la menengadah ke atas dan tampak burung itu sedang terbang dari satu cabang ke cabang lainnya. Burung itu memperhatikan kakek Nondo sambil mengeluarkan suara, "moo-poo".
Semula kakek Nondo tidak menyadari akan maksud suara itu, namun lama-lama ia memperhatikan suara itu seperti Opo-ku. Lalu, ia perhatikan kembali burung itu, ternyata burung itu pincang. Kemudian menangislah ia karena teringat cucunya. la yakin burung itu merupakan jelmaan dari cucunya, Nondo.
Setiap hari kakek pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar dan hasil hutan lainnya. Nondo sedih tidak dapat membantu kakeknya. Padahal ia ingin sekali pergi ke hutan. Ia ingin menyaksikan sendiri binatang-binatang yang hidup di hutan dan dapat membantu kakeknya mengangkut hasil hutan ke pasar. Namun, apa daya ia tidak mampu melakukannya karena kakinya yang pincang.
Setiap selesai makan malam kakek selalu menceritakan tentang semua binatang yang dilihatnya di hutan. Nondo mendengarkannya dengan penuh perhatian. Ia selalu membayangkan seperti apakah binatang-binatang dalam cerita kakeknya itu. Dan, biasanya setelah itu Nondo bermimpi bertemu dengan binatang-binatang itu. Dia juga kerap bernyanyi menirukan bunyi burung-burung yang sering diceritakan kakeknya.
Suatu hari kakeknya hendak pergi ke hutan seperti biasanya. Karena Nondo ingin sekali melihat binatang-binatang di hutan, maka ia memohon kepada kakeknya agar diizinkan pergi bersama. Semula kakeknya tidak mengizinkan karena ia kuatir akan kesehatan Nondo. Namun demikian, Nondo terus merengek dan membujuk kakeknya. Akhirnya kakeknya mengizinkan dengan syarat dia harus segera menyelesaikari pekerjaan rumahnya. Dengan penuh semangat Nondo menyelesaikan pekerjaannya. Kemudian, berangkatlah dia bersama kakeknya ke hutan. .
Di dalam hutan Nondo kerap tertinggal oleh kakeknya karena ia tidak dapat berjalan dengan cepat. Setiap kali ia bertemu dengan seekor binatang hutan, ia selalu berhenti untuk menyaksikan gerak-gerik binatang itu. Bahkan ia pun menirukan suara-suara binatang itu. Semakin asyik ia bermain dengan binatang-binatang itu, semakin jauh pula ia tertinggal kakeknya.
Semula ia tidak menyadari keadaannya yang tinggal sendiri di dalam hutan itu. Setelah hari menjelang sore, baru ia menyadari bahwa kakeknya sudah tidak bersamanya lagi.
Hari semakin malam dan suasana hutan pun sudah semakin menyeramkan. Nondo menangis memanggil-manggil kakeknya, namun tidak ada jawaban sama sekali. la mencoba mencari jalan ke rumahnya, namun semakin lama semakin masuk ia ke hutan sehingga bertambah bingunglah pikirannya.
Malam semakin larut dan burung-burung semakin ramai berbunyi, seperti burung uwak, ayam hutan, kedi-kedi, kakaktua, toin tuenden, dan kuow. Mereka berbunyi bersahut-sahutan. Nondo menjadi takut apalagi setelah mendengar suara burung kuow yang keras dan menakutkan. Maka menangis dan berteriak-teriaklah dia agar suaranya didengar oleh kakeknya.
Sementara itu kakek Nondo, ketika menyadari cucunya tidak ada di belakangnya, menjadi panik. Ia berteriak-teriak memanggil cucunya namun tidak terdengar jawaban. Karena sudah merasa putus asa, akhirnya kakek pulang ke rumahnya. la berjanji akan mencari cucunya kembali pada keesokan harinya.
Pada hari selanjutnya barangkatlah kakek ke hutan mencari Nondo kembali. la sangat sedih membayangkan Nondo akan ketakutan sendirian di hutan. Namun, sampai sore hari belum ditemukan juga cucunya itu.
Pada hari berikutnya kembali ia mencarl Nondo ke hutan dan hasilnya pun tetap nihil. Sudah hampir putus asa kembalilah kakek ke rumahnya. Namun, dalam perjalanan.pulang ia mendengar suara yang aneh. la berusaha mencari sumber suara itu. Ternyata itu berasal dari seekor burung yang sedang hinggap di atas sebatang pohon. la menengadah ke atas dan tampak burung itu sedang terbang dari satu cabang ke cabang lainnya. Burung itu memperhatikan kakek Nondo sambil mengeluarkan suara, "moo-poo".
Semula kakek Nondo tidak menyadari akan maksud suara itu, namun lama-lama ia memperhatikan suara itu seperti Opo-ku. Lalu, ia perhatikan kembali burung itu, ternyata burung itu pincang. Kemudian menangislah ia karena teringat cucunya. la yakin burung itu merupakan jelmaan dari cucunya, Nondo.
DONGENG ANGKARO DAN TUNTURANA (Dari Talaud)
Angkaro dan Tunturana adalah dua ekor kepiting laut yang bersahabat karib. Keduanya tinggal bersama-sama di pinggir laut, berlindung pada batu-batuan dekat pantai. Jika air laut surut, keduanya bersembunyi sebab pada saat itu banyak orang mencari ikan, dan mencari dirinya. Kepiting laut sangat digemari oleh orang-orang karena dagingnya yang lezat. Oleh sebab itu musuh mereka yang paling ditakuti adalah manusia. Manusia beramai-ramai menangkap kepiting pada saat laut surut. Itu sebabnya Angkaro dan Tunturana paling takut keluar pada waktu laut surut. Lain halnya bila air laut pasang, mereka dengan gembira ria bermain, tanpa takut ditangkap oleh manusia.
Pada suatu malam bulan purnama, keduanya keluar menikmati keindahan alam raya. Ketika itu, air pasang dan manusla di darat pun ramai menikmati sinar bulan purnama raya seperti makhluk-makhluk lainnya. Sementara bermain dan bersenda-gurau, Angkaro berkata kepada Tunturana, “Kawan, badan kita polos, tidak indah dipandang mata. Punggung kita perlu dihiasi agar menarik. Tanpa pakaian berhias, kita kurang menarik."
Tunturana menjawab, "Baik sekali buah pikiranmu itu. Sekarang kita upayakan diri kita menjadi cantik dan dapat menawan hati makhluk lain. Sekarang bagaimana caranya?"
"Begini, kawan," kata Angkaro. "Punggung kita dihiasi dengan lukisan yang indah-indah dan berwarna-warni. Pakailah cat tahan zaman dan serasi warnanya dengan kulit kita."
Tunturana berkata, "Baik, kawan. Sekarang marilah kita mempercantik diri di rumah. Saya mempunyai cat dengan kuasnya, marilah kita menghiasi diri secara bergantian."
"Baik," kata Angkaro. "Siapa duluan?"
"Saya duluan," kata Tunturana. "Ukirlah punggung saya ini dengan gambar hiasan yang indah-indah. Hiasi sebagus-bagusnya!
Kemudian mulailah Angkaro mengukir dan melukis punggung kepiting Tunturana. Angkaro menghiasi punggung temannya itu dengan bulatan-bulatan yang bagus, teratur, tersusun rapi, berbaris lurus, dan bervariasi besar kecil dari muka ke belakang dan dari atas ke bawah. Sangat bagus lukisan bulatan-bulatan itu dengan warna-warni yang menawan setiap mata yang memandangnya.
"Sudah selesai, kawan," kata Angkaro.· "Lihatlah di permukaan air laut di bawah sinar bulan purnama itu, bagus bukan?"
"Bagus sekali, kawan. Terima kasih!" kata Tunturana.
"Sekarang giliran kamu mengukir punggung saya," kata Angkaro kepada kawannya, Tunturana. "Bikin yang bagusya?"
"Baik," kata Tunturana. "Tanam punggungmu, saya akan percantik badanmu." Lalu, segera ia mengambil kuas dan cat hendak mengukir punggung Angkaro. Tetapi, apa yang terjadi?
Air laut dengan tiba-tiba menjadi surut, datanglah suluh dan lampu-Iampu pencari ikan di pinggir pantai. Keduanya sangat terkejut, maka segeralah mereka lari menghindari bahaya.
“Maaf, kawan," kata Tunturana. "Orang-orang sudah datang mau menangkap kita. Tidak ada lagi waktu untuk mengukir punggungmu!"
"Tidak! Punggung saya harus diberi lukisan, jangan dibiarkan polos tanpa gambar dan warna!" teriak Angkaro.
Melihat lampu-Iampu sudah dekat, maka Tunturana mencakar-cakar punggung Angkaro dengan kuas dan cat. Punggung Angkaro kini penuh cakaran tidak keruan karena terburu-buru keduanya hendak melarikan diri.
"Jangan marah, kawan," kata Tunturana. "Gambar dipunggungmu jelek sebab bahaya sudah datang. Lebih baik tubuhmu itu penuh cakaran-cakaran daripada hidup kita binasa. Ini tidak sengaja."
Angkaro menerima keadaan tubuhnya yang bergambar cakaran-cakaran karena keadaan terpaksa. Keduanya tetap berkawan dalam bentuk yang kontras. Tunturana cantik dan Angkaro jelek.
(Catatan:Tunturana dalam bahasa Talaud berarti teratur, bagus, sedangkan Angkaro berarti cakar-cakaran).
Pada suatu malam bulan purnama, keduanya keluar menikmati keindahan alam raya. Ketika itu, air pasang dan manusla di darat pun ramai menikmati sinar bulan purnama raya seperti makhluk-makhluk lainnya. Sementara bermain dan bersenda-gurau, Angkaro berkata kepada Tunturana, “Kawan, badan kita polos, tidak indah dipandang mata. Punggung kita perlu dihiasi agar menarik. Tanpa pakaian berhias, kita kurang menarik."
Tunturana menjawab, "Baik sekali buah pikiranmu itu. Sekarang kita upayakan diri kita menjadi cantik dan dapat menawan hati makhluk lain. Sekarang bagaimana caranya?"
"Begini, kawan," kata Angkaro. "Punggung kita dihiasi dengan lukisan yang indah-indah dan berwarna-warni. Pakailah cat tahan zaman dan serasi warnanya dengan kulit kita."
Tunturana berkata, "Baik, kawan. Sekarang marilah kita mempercantik diri di rumah. Saya mempunyai cat dengan kuasnya, marilah kita menghiasi diri secara bergantian."
"Baik," kata Angkaro. "Siapa duluan?"
"Saya duluan," kata Tunturana. "Ukirlah punggung saya ini dengan gambar hiasan yang indah-indah. Hiasi sebagus-bagusnya!
Kemudian mulailah Angkaro mengukir dan melukis punggung kepiting Tunturana. Angkaro menghiasi punggung temannya itu dengan bulatan-bulatan yang bagus, teratur, tersusun rapi, berbaris lurus, dan bervariasi besar kecil dari muka ke belakang dan dari atas ke bawah. Sangat bagus lukisan bulatan-bulatan itu dengan warna-warni yang menawan setiap mata yang memandangnya.
"Sudah selesai, kawan," kata Angkaro.· "Lihatlah di permukaan air laut di bawah sinar bulan purnama itu, bagus bukan?"
"Bagus sekali, kawan. Terima kasih!" kata Tunturana.
"Sekarang giliran kamu mengukir punggung saya," kata Angkaro kepada kawannya, Tunturana. "Bikin yang bagusya?"
"Baik," kata Tunturana. "Tanam punggungmu, saya akan percantik badanmu." Lalu, segera ia mengambil kuas dan cat hendak mengukir punggung Angkaro. Tetapi, apa yang terjadi?
Air laut dengan tiba-tiba menjadi surut, datanglah suluh dan lampu-Iampu pencari ikan di pinggir pantai. Keduanya sangat terkejut, maka segeralah mereka lari menghindari bahaya.
“Maaf, kawan," kata Tunturana. "Orang-orang sudah datang mau menangkap kita. Tidak ada lagi waktu untuk mengukir punggungmu!"
"Tidak! Punggung saya harus diberi lukisan, jangan dibiarkan polos tanpa gambar dan warna!" teriak Angkaro.
Melihat lampu-Iampu sudah dekat, maka Tunturana mencakar-cakar punggung Angkaro dengan kuas dan cat. Punggung Angkaro kini penuh cakaran tidak keruan karena terburu-buru keduanya hendak melarikan diri.
"Jangan marah, kawan," kata Tunturana. "Gambar dipunggungmu jelek sebab bahaya sudah datang. Lebih baik tubuhmu itu penuh cakaran-cakaran daripada hidup kita binasa. Ini tidak sengaja."
Angkaro menerima keadaan tubuhnya yang bergambar cakaran-cakaran karena keadaan terpaksa. Keduanya tetap berkawan dalam bentuk yang kontras. Tunturana cantik dan Angkaro jelek.
(Catatan:Tunturana dalam bahasa Talaud berarti teratur, bagus, sedangkan Angkaro berarti cakar-cakaran).
TALE ABOUT ANGKARO AND TUNTURANA (From Talaud)
Angkaro and Tunturana are two sea crabs are best of friends. Both lived together at the seaside, take refuge on the rocks near the shore. If low tide, both in hiding because at that time a lot of people fishing, and looking for him. Sea crabs are very popular with people because the meat is delicious. Therefore, their most feared enemy is man. Human rollicking catch crabs at low tide. That's why Angkaro and Tunturana most afraid to go out at low tide. Another case when high tides, they are fun to play happily, without fear of being caught by humans. On a full moon night, they came out to enjoy the beauty of the universe. At that time, tide and manusla on land too busy enjoying the full moon feast like other creatures. While playing and bersenda kidding, Angkaro told Tunturana, "Comrade, our bodies plain, not beautiful to the eye. Backs we have decorated to attract. Without ornate clothing, we are less interesting. "Tunturana replied," Well it's the fruit your mind. Now we try ourselves to be beautiful and captivating the hearts of other beings. Now how? "" Look, comrade, "said Angkaro." Backs we decorated with beautiful paintings, beautiful and colorful. Wear-resistant paint color matching by age and our skin. "Tunturana said," Well, my friend. Now let us beautify themselves at home. I have a paint with a brush, let us adorn ourselves in turn. "" Good, "said Angkaro." Who's first? "" I go first, "said Tunturana." Ukirlah my back is decorated with beautiful pictures, beautiful. Decorate the most beautiful! Then start carving and painting Angkaro Tunturana crab backs. Angkaro adorn the back of his friend with dots of a good, orderly, neat, straight line, and great varies little from the front to back and top to bottom. Very nice painting dots with colorful charming every eye looking at him. "It's over, comrade," said Angkaro. • "Look at the sea in the moonlight, the good is not it?" "Well done, mate. Thank you!" Tunturana said. "Now turn you carve my back," said Angkaro to his friend, Tunturana. "Make it bagusya?" "Good," said Tunturana. "Plant your back, I'll beautify your body." Then, as soon as he took the brush and the paint was about to carve back Angkaro. But, what happens? Seawater suddenly become retroactively, torches and lamps come-Iampu fish finder on the beach. Both were very surprised, then immediately they are running from danger. "Sorry, comrade," said Tunturana. "People have come would have arrested us. No more time to carve your back! "" No! My back should be attached, do not be left plain with no picture and color! "Shouted Angkaro. Seeing the light-Iampu is imminent, then clawing back Tunturana Angkaro with brushes and paint. Angkaro full claw back a mess now because they want to rush to escape. "Do not be angry, my friend," said Tunturana. "Figure dipunggungmu ugly because the danger had come. Better your body is full of scratch-scratch instead destroyed our lives. It's no accident. "Angkaro received his pictorial state-claw scratches due to forced circumstances. Both remained consort in the form of a contrast. Tunturana Angkaro beautiful and ugly. (Note: Tunturana in Talaud means regular, good, while the mean claw-claw Angkaro ).
Legenda
Legenda (Latin legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang enpunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai "sejarah" kolektif (folk history). Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari yang mengandung sifat-sifat folklor Menurut Pudentia, legenda adalah cerita yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral yang juga membedakannya dengan mite. Dalam KBBI 2005, legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah. Menurut Emeis, legenda adalah cerita kuno yang setengah berdasarkan sejarah dan yang setengah lagi berdasarkan angan-angan. Menurut William R. Bascom, legenda adalah cerita yang mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Menurut Hooykaas, legenda adalah dongeng tentang hal-hal yang berdasarkan sejarah yang mengandung sesuatu hal yang ajaib atau kejadian yang menandakan kesaktian.
dongeng
Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya terhanyut ke dalam dunia fantasi, tergantung cara penyampaian dongeng tersebut dan pesan moral yang disampaikan. Kisah dongeng yang sering diangkat menjadi saduran dari kebanyakan sastrawan dan penerbit, lalu dimodifikasi menjadi dongeng modern. Salah satu dongeng yang sampai saat ini masih diminati anak-anak ialah kisah 1001 malam dengan tokohnya bernama Abunawas. Sekarang kisah asli dari dongeng tersebut hanya diambil sebagian-sebagian, kemudian dimodifikasi dan ditambah, bahkan ada yang diganti sehingga melenceng jauh dari kisah dongeng aslinya, kisah aslinya seakan telah ditelan zaman.Sedangkan cerita yang berisi tokoh para hewan disebut dengan fabel.
ABO MAMONGKUROIT (dari Minahasa)
Abo Mamongkuroit dan istrinya, Buwal Putri Monondeaga, tinggal di tengah-tengah hutan. Mereka sangat berbahagia karena saling menyayangi. Suatu ketika Abo memutuskan untuk merantau, mencari nafkah agar kehidupannya menjadi lebih baik. Abo meminta izin kepada istrinya dan ternyata istrinya merelakan Abo untuk merantau asalkan tidak terlalu lama. Abo pun bersiap untuk merantau dan istrinya membekali Abo dengan ketupat dan telur rebus. Walaupun dengan hati terlalu berat terpaksa Abo harus meninggalkan istrinya yang cantik ini.
Suatu ketika, belum beberapa lama setelah keberangkatan Abo, datanglah Tulap, raksasa rakus pemakan manusia yang tinggal di sekitar hutan itu. Monondeaga pun ketakutan melihat Tulap, tetapi Tulap tenang saja dan berkata, "Jangan takut, Monondeaga! Aku tak akan memakan engkau."
Monondeaga pun bingung dan berpikir bagaimana caranya menghindari diri dari si Tulap. Tulap berkata dengan suara menggelegar, "Hai, Deaga, kau akan senang sekali apabila berada di rumahku," demikian ia membujuk, namun Deaga mendapatkan akal untuk menahan niat Tulap yang jahat itu, "Hari ini jangan dulu kau bawa sebab aku akan mencuci rambut. Sebaiknya besok saja kau jemput aku di sini." Tanpa berpikir lama si Tulap langsung pergi dengan penuh harapan besok dia pasti mendapatkan Deaga. Sementara itu, Deaga terus memikirkan alasan apa lagi yang akan disampaikannya besok kepada si Tulap.
Kalau saja suamiku ada tentu hal ini tidak akan terjadi, keluh Deaga dalam hati. Semalaman Deaga tidak bisa tidur. Ia hanya memikirkan apa yang akan terjadi pada dirinya. Akankah Tulap memakannya?
Esok harinya ketika hari sudah petang muncullah si Tulap di rumah Deaga. Dengan senyum mengerikan Tulap menghampiri Deaga. Deaga tak kehabisan akal, dia berkata, "Hai Tulap, bagaimana kalau kau jemput aku besok saja sebab aku belum mandi." Tulap semula tidak mau mendengarkan alasan itu, namun Deaga terus membujuknya, akhirnya Tulap mau menerimanya dan segera pulang ke rumahnya untuk kembali lagi keesokan harinya.
Alasan demi alasan disampalkan Deaga kepada Tulap untuk mengulur-ulur waktu sampai suaminya tiba kembali di rumah. Namun, dari hari ke hari suainya belum juga datang dari perantauan.
Keesokan harinya ketika Deaga sedang duduk merenung memikirkan nasibnya tiba-tiba datanglah Tulap. Alangkah terkejutnya Deaga melihat Tulap karena tidak ada lagi alasan yang dapat diberikan kepadanya. la sangat ketakutan, sementara Tulap sudah tidak sabar lagi. Tulap membentak, "Sekarang apa lagi alasanmu? Mari ikut akul" Deaga gemetaran, "Tamatlah sudah riwayatku ini. Aku akan mati ditelan raksasa rakus ini," ia berkata dalam hatinya.
Sementara Deaga merenungi nasibnya, dia dikagetkan lagi oleh suara Tulap yang menggelegar.
"Tunggu sebentar, Tulap. Aku mau menyisir rambutku dahulu dan mengganti bajuku ini,” bujuk Deaga untuk menenangkan si Tulap. Setelah selesai mendandani dirinya, Deaga keluar dari rumahnya. Tanpa menunggu lama, Tulap langsung membopong Deaga ke rumahnya di tengah hutan. Setibanya di rumah Tulap, Deaga dimasukkan ke dalam kandang besi yang berada di kolong rumahnya.
Selama dikurung di rumah Tulap, Deaga semakin lama semakin kurus dan kecantikannya semakin hari semakin pudar. Setiap hari ia hanya memikirkan akan nasibnya. la juga memikirkan suaminya yang kelak setelah pulang dari rantau tidak akan menemuinya di rumah. Suaminya pasti akan sedih sekali dan ia akan berusaha mencarinya. Lalu, kalau ia menemui dirinya berada di rumah Tulap, ia pasti akan marah dan akan terjadi sesuatu yang mengerikan.
Kira-kira dua minggu di perantauan Abo pun kembali ke rumah. Dengan membawa oleh-oleh dan uang untuk istrinya yang dikasihinya, Abo tiba di rumah. la memanggil-manggil istrinya, tetapi tidak ada jawaban. Betapa sedih hatinya ketika mengetahui rumahnya kosong.
Ke mana gerangan istrinya? Muncullah bermacam-macam pikiran. Mungkinkah istrinya dimakan binatang buas, atau hanyut terbawa arus di sungai. la berusaha mencari jejak-jejak istrinya di sekitar rumah dan sungai yang berada tidak jauh dari rumahnya. Tidak ada sedikit pun tanda-tanda bahwa istrinya hanyut terbawa arus atau dimakan binatang buas, Akhirnya Abo memutuskan untuk mencarinya sampai dapat. Esok harinya ia menyiapkan bekal perjalanan dan bersiap-siap melakukan perjalanan.
Berangkatlah Abo mencari istrinya, berjalan tanpa mengenal lelah menelusuri hutan belantara. Siapa saja yang ditemukannya ditanyakan tentang istrinya, namun jawaban yang diterimanya selalu tidak menyenangkan, yaitu bahwa mereka tidak mengetahuinya. Kemudian, Abo melanjutkan Iagi perjalanannya, dan tibalah Abo di rumah Tulap yang cukup besar. Kedatangannya disambut dengan gembira oleh Tulap, seolah-olah dia tidak mengetahui akan nasib istri Abo.
Tulap menegur Abo untuk jangan cepat pulang dan mengajaknya untuk minum kopi dulu. Sesudahnya Abo diajak mengadakan pertarungan adu betis. Ajakan ini disambut dengan gembira oleh Abo dan keduanya segera turun dari rumah menuju halaman.
Pertandingan adu betis dimulai. Tulap memulai pertandingan dengan serangan. Serangan demi serangan dapat ditahan oleh Abo. Anehnya, bukan Abo yang terpelanting karena diserang, malah Tulap yang terpelanting jauh. "Hai, Tulap," seru Abo. "Menyerahlah kau karena ternyata aku lebih kuat dari dirimu. Kekuatanku melebihi kekuatanmu, kau tak berdaya, terbukti kau tak dapat merobohkan aku."
Kali ini Tulap berpikir untuk menahan serangan. Abo memulai serangannya terhadap Tulap, namun kasihan. Tulap si raksasa hutan itu. la terpelanting jauh ke atas pohon dan menggelepar-gelepar seperti ayam dipotong lehernya. Akhirnya ia mati. Keadaan ini disaksikan pula oleh istri Tulap. Melihat hal ini istri Tulap langsung mengambil pisau yang sudah diasah untuk menyerang Abo. Tetapi, apa yang terjadi? Istri Tulap ini juga mendapat pukulan yang dahsyat dari Abo dan terlempar jauh, maka matilah suami istri itu.
Selanjutnya Abo melihat bahwa di kolong rumah Tulap terdapat banyak manusia yang akan dijadikan makanan sehari-hari. Nampak pula istrinya yang tercinta berada di dalamnya. Segera dibukakannya kurungan yang penuh dengan manusia itu dan disuruhnya mereka semua pulang untuk menjalankan kehidupan seperti biasanya, berkebun di ladang mereka. Dipeluknya istrinya dan diajaknya pulang. Setelah itu mereka hidup bahagia, tidak ada yang berani mengganggu lagi.
Suatu ketika, belum beberapa lama setelah keberangkatan Abo, datanglah Tulap, raksasa rakus pemakan manusia yang tinggal di sekitar hutan itu. Monondeaga pun ketakutan melihat Tulap, tetapi Tulap tenang saja dan berkata, "Jangan takut, Monondeaga! Aku tak akan memakan engkau."
Monondeaga pun bingung dan berpikir bagaimana caranya menghindari diri dari si Tulap. Tulap berkata dengan suara menggelegar, "Hai, Deaga, kau akan senang sekali apabila berada di rumahku," demikian ia membujuk, namun Deaga mendapatkan akal untuk menahan niat Tulap yang jahat itu, "Hari ini jangan dulu kau bawa sebab aku akan mencuci rambut. Sebaiknya besok saja kau jemput aku di sini." Tanpa berpikir lama si Tulap langsung pergi dengan penuh harapan besok dia pasti mendapatkan Deaga. Sementara itu, Deaga terus memikirkan alasan apa lagi yang akan disampaikannya besok kepada si Tulap.
Kalau saja suamiku ada tentu hal ini tidak akan terjadi, keluh Deaga dalam hati. Semalaman Deaga tidak bisa tidur. Ia hanya memikirkan apa yang akan terjadi pada dirinya. Akankah Tulap memakannya?
Esok harinya ketika hari sudah petang muncullah si Tulap di rumah Deaga. Dengan senyum mengerikan Tulap menghampiri Deaga. Deaga tak kehabisan akal, dia berkata, "Hai Tulap, bagaimana kalau kau jemput aku besok saja sebab aku belum mandi." Tulap semula tidak mau mendengarkan alasan itu, namun Deaga terus membujuknya, akhirnya Tulap mau menerimanya dan segera pulang ke rumahnya untuk kembali lagi keesokan harinya.
Alasan demi alasan disampalkan Deaga kepada Tulap untuk mengulur-ulur waktu sampai suaminya tiba kembali di rumah. Namun, dari hari ke hari suainya belum juga datang dari perantauan.
Keesokan harinya ketika Deaga sedang duduk merenung memikirkan nasibnya tiba-tiba datanglah Tulap. Alangkah terkejutnya Deaga melihat Tulap karena tidak ada lagi alasan yang dapat diberikan kepadanya. la sangat ketakutan, sementara Tulap sudah tidak sabar lagi. Tulap membentak, "Sekarang apa lagi alasanmu? Mari ikut akul" Deaga gemetaran, "Tamatlah sudah riwayatku ini. Aku akan mati ditelan raksasa rakus ini," ia berkata dalam hatinya.
Sementara Deaga merenungi nasibnya, dia dikagetkan lagi oleh suara Tulap yang menggelegar.
"Tunggu sebentar, Tulap. Aku mau menyisir rambutku dahulu dan mengganti bajuku ini,” bujuk Deaga untuk menenangkan si Tulap. Setelah selesai mendandani dirinya, Deaga keluar dari rumahnya. Tanpa menunggu lama, Tulap langsung membopong Deaga ke rumahnya di tengah hutan. Setibanya di rumah Tulap, Deaga dimasukkan ke dalam kandang besi yang berada di kolong rumahnya.
Selama dikurung di rumah Tulap, Deaga semakin lama semakin kurus dan kecantikannya semakin hari semakin pudar. Setiap hari ia hanya memikirkan akan nasibnya. la juga memikirkan suaminya yang kelak setelah pulang dari rantau tidak akan menemuinya di rumah. Suaminya pasti akan sedih sekali dan ia akan berusaha mencarinya. Lalu, kalau ia menemui dirinya berada di rumah Tulap, ia pasti akan marah dan akan terjadi sesuatu yang mengerikan.
Kira-kira dua minggu di perantauan Abo pun kembali ke rumah. Dengan membawa oleh-oleh dan uang untuk istrinya yang dikasihinya, Abo tiba di rumah. la memanggil-manggil istrinya, tetapi tidak ada jawaban. Betapa sedih hatinya ketika mengetahui rumahnya kosong.
Ke mana gerangan istrinya? Muncullah bermacam-macam pikiran. Mungkinkah istrinya dimakan binatang buas, atau hanyut terbawa arus di sungai. la berusaha mencari jejak-jejak istrinya di sekitar rumah dan sungai yang berada tidak jauh dari rumahnya. Tidak ada sedikit pun tanda-tanda bahwa istrinya hanyut terbawa arus atau dimakan binatang buas, Akhirnya Abo memutuskan untuk mencarinya sampai dapat. Esok harinya ia menyiapkan bekal perjalanan dan bersiap-siap melakukan perjalanan.
Berangkatlah Abo mencari istrinya, berjalan tanpa mengenal lelah menelusuri hutan belantara. Siapa saja yang ditemukannya ditanyakan tentang istrinya, namun jawaban yang diterimanya selalu tidak menyenangkan, yaitu bahwa mereka tidak mengetahuinya. Kemudian, Abo melanjutkan Iagi perjalanannya, dan tibalah Abo di rumah Tulap yang cukup besar. Kedatangannya disambut dengan gembira oleh Tulap, seolah-olah dia tidak mengetahui akan nasib istri Abo.
Tulap menegur Abo untuk jangan cepat pulang dan mengajaknya untuk minum kopi dulu. Sesudahnya Abo diajak mengadakan pertarungan adu betis. Ajakan ini disambut dengan gembira oleh Abo dan keduanya segera turun dari rumah menuju halaman.
Pertandingan adu betis dimulai. Tulap memulai pertandingan dengan serangan. Serangan demi serangan dapat ditahan oleh Abo. Anehnya, bukan Abo yang terpelanting karena diserang, malah Tulap yang terpelanting jauh. "Hai, Tulap," seru Abo. "Menyerahlah kau karena ternyata aku lebih kuat dari dirimu. Kekuatanku melebihi kekuatanmu, kau tak berdaya, terbukti kau tak dapat merobohkan aku."
Kali ini Tulap berpikir untuk menahan serangan. Abo memulai serangannya terhadap Tulap, namun kasihan. Tulap si raksasa hutan itu. la terpelanting jauh ke atas pohon dan menggelepar-gelepar seperti ayam dipotong lehernya. Akhirnya ia mati. Keadaan ini disaksikan pula oleh istri Tulap. Melihat hal ini istri Tulap langsung mengambil pisau yang sudah diasah untuk menyerang Abo. Tetapi, apa yang terjadi? Istri Tulap ini juga mendapat pukulan yang dahsyat dari Abo dan terlempar jauh, maka matilah suami istri itu.
Selanjutnya Abo melihat bahwa di kolong rumah Tulap terdapat banyak manusia yang akan dijadikan makanan sehari-hari. Nampak pula istrinya yang tercinta berada di dalamnya. Segera dibukakannya kurungan yang penuh dengan manusia itu dan disuruhnya mereka semua pulang untuk menjalankan kehidupan seperti biasanya, berkebun di ladang mereka. Dipeluknya istrinya dan diajaknya pulang. Setelah itu mereka hidup bahagia, tidak ada yang berani mengganggu lagi.
Sinopsis Kisah Ramayana
Wiracarita Ramayana menceritakan kisah Sang Rama yang memerintah di Kerajaan Kosala, di sebelah utara Sungai Gangga, ibukotanya Ayodhya. Sebelumnya diawali dengan kisah Prabu Dasarata yang memiliki tiga permaisuri, yaitu: Kosalya, Kekayi, dan Sumitra. Dari Dewi Kosalya, lahirlah Sang Rama. Dari Dewi Kekayi, lahirlah Sang Bharata. Dari Dewi Sumitra, lahirlah putera kembar, bernama Lakshmana dan Satrugna. Keempat pangeran tersebut sangat gagah dan mahir bersenjata.
Pada suatu hari, Rsi Wiswamitra meminta bantuan Sang Rama untuk melindungi pertapaan di tengah hutan dari gangguan para rakshasa. Setelah berunding dengan Prabu Dasarata, Rsi Wiswamitra dan Sang Rama berangkat ke tengah hutan diiringi Sang Lakshmana. Selama perjalanannya, Sang Rama dan Lakshmana diberi ilmu kerohanian dari Rsi Wiswamitra. Mereka juga tak henti-hentinya membunuh para rakshasa yang mengganggu upacara para Rsi. Ketika mereka melewati Mithila, Sang Rama mengikuti sayembara yang diadakan Prabu Janaka. Ia berhasil memenangkan sayembara dan berhak meminang Dewi Sita, puteri Prabu Janaka. Dengan membawa Dewi Sita, Rama dan Lakshmana kembali pulang ke Ayodhya.
Prabu Dasarata yang sudah tua, ingin menyerahkan tahta kepada Rama. Atas permohonan Dewi Kekayi, Sang Prabu dengan berat hati menyerahkan tahta kepada Bharata sedangkan Rama harus meninggalkan kerajaan selama 14 tahun. Bharata menginginkan Rama sebagai penerus tahta, namun Rama menolak dan menginginkan hidup di hutan bersama istrinya dan Lakshmana. Akhirnya Bharata memerintah Kerajaan Kosala atas nama Sang Rama.
Dalam masa pengasingannya di hutan, Rama dan Lakshmana bertemu dengan berbagai rakshasa, termasuk Surpanaka. Karena Surpanaka bernafsu dengan Rama dan Lakshmana, hidungnya terluka oleh pedang Lakshmana. Surpanaka mengadu kepada Rawana bahwa ia dianiyaya. Rawana menjadi marah dan berniat membalas dendam. Ia menuju ke tempat Rama dan Lakshmana kemudian dengan tipu muslihat, ia menculik Sinta, istri Sang Rama. Dalam usaha penculikannya, Jatayu berusaha menolong namun tidak berhasil sehingga ia gugur.
Rama yang mengetahui istrinya diculik mencari Rawana ke Kerajaan Alengka atas petunjuk Jatayu. Dalam perjalanan, ia bertemu dengan Sugriwa, Sang Raja Kiskindha. Atas bantuan Sang Rama, Sugriwa berhasil merebut kerajaan dari kekuasaan kakaknya, Subali. Untuk membalas jasa, Sugriwa bersekutu dengan Sang Rama untuk menggempur Alengka. Dengan dibantu Hanuman dan ribuan wanara, mereka menyeberangi lautan dan menggempur Alengka.
Rawana yang tahu kerajaannya diserbu, mengutus para sekutunya termasuk puteranya – Indrajit – untuk menggempur Rama. Nasihat Wibisana (adiknya) diabaikan dan ia malah diusir. Akhirnya Wibisana memihak Rama. Indrajit melepas senjata nagapasa dan memperoleh kemenangan, namun tidak lama. Ia gugur di tangan Lakshmana. Setelah sekutu dan para patihnya gugur satu persatu, Rawana tampil ke muka dan pertarungan berlangsung sengit. Dengan senjata panah Brahmāstra yang sakti, Rawana gugur sebagai ksatria.
Setelah Rawana gugur, tahta Kerajaan Alengka diserahkan kepada Wibisana. Sita kembali ke pangkuan Rama setelah kesuciannya diuji. Rama, Sita, dan Lakshmana pulang ke Ayodhya dengan selamat. Hanuman menyerahkan dirinya bulat-bulat untuk mengabdi kepada Rama. Ketika sampai di Ayodhya, Bharata menyambut mereka dengan takzim dan menyerahkan tahta kepada Rama.
Pada suatu hari, Rsi Wiswamitra meminta bantuan Sang Rama untuk melindungi pertapaan di tengah hutan dari gangguan para rakshasa. Setelah berunding dengan Prabu Dasarata, Rsi Wiswamitra dan Sang Rama berangkat ke tengah hutan diiringi Sang Lakshmana. Selama perjalanannya, Sang Rama dan Lakshmana diberi ilmu kerohanian dari Rsi Wiswamitra. Mereka juga tak henti-hentinya membunuh para rakshasa yang mengganggu upacara para Rsi. Ketika mereka melewati Mithila, Sang Rama mengikuti sayembara yang diadakan Prabu Janaka. Ia berhasil memenangkan sayembara dan berhak meminang Dewi Sita, puteri Prabu Janaka. Dengan membawa Dewi Sita, Rama dan Lakshmana kembali pulang ke Ayodhya.
Prabu Dasarata yang sudah tua, ingin menyerahkan tahta kepada Rama. Atas permohonan Dewi Kekayi, Sang Prabu dengan berat hati menyerahkan tahta kepada Bharata sedangkan Rama harus meninggalkan kerajaan selama 14 tahun. Bharata menginginkan Rama sebagai penerus tahta, namun Rama menolak dan menginginkan hidup di hutan bersama istrinya dan Lakshmana. Akhirnya Bharata memerintah Kerajaan Kosala atas nama Sang Rama.
Dalam masa pengasingannya di hutan, Rama dan Lakshmana bertemu dengan berbagai rakshasa, termasuk Surpanaka. Karena Surpanaka bernafsu dengan Rama dan Lakshmana, hidungnya terluka oleh pedang Lakshmana. Surpanaka mengadu kepada Rawana bahwa ia dianiyaya. Rawana menjadi marah dan berniat membalas dendam. Ia menuju ke tempat Rama dan Lakshmana kemudian dengan tipu muslihat, ia menculik Sinta, istri Sang Rama. Dalam usaha penculikannya, Jatayu berusaha menolong namun tidak berhasil sehingga ia gugur.
Rama yang mengetahui istrinya diculik mencari Rawana ke Kerajaan Alengka atas petunjuk Jatayu. Dalam perjalanan, ia bertemu dengan Sugriwa, Sang Raja Kiskindha. Atas bantuan Sang Rama, Sugriwa berhasil merebut kerajaan dari kekuasaan kakaknya, Subali. Untuk membalas jasa, Sugriwa bersekutu dengan Sang Rama untuk menggempur Alengka. Dengan dibantu Hanuman dan ribuan wanara, mereka menyeberangi lautan dan menggempur Alengka.
Rawana yang tahu kerajaannya diserbu, mengutus para sekutunya termasuk puteranya – Indrajit – untuk menggempur Rama. Nasihat Wibisana (adiknya) diabaikan dan ia malah diusir. Akhirnya Wibisana memihak Rama. Indrajit melepas senjata nagapasa dan memperoleh kemenangan, namun tidak lama. Ia gugur di tangan Lakshmana. Setelah sekutu dan para patihnya gugur satu persatu, Rawana tampil ke muka dan pertarungan berlangsung sengit. Dengan senjata panah Brahmāstra yang sakti, Rawana gugur sebagai ksatria.
Setelah Rawana gugur, tahta Kerajaan Alengka diserahkan kepada Wibisana. Sita kembali ke pangkuan Rama setelah kesuciannya diuji. Rama, Sita, dan Lakshmana pulang ke Ayodhya dengan selamat. Hanuman menyerahkan dirinya bulat-bulat untuk mengabdi kepada Rama. Ketika sampai di Ayodhya, Bharata menyambut mereka dengan takzim dan menyerahkan tahta kepada Rama.
Ramayana
Ramayana dari bahasa Sansekerta (रामायण) Rāmâyaṇa yang berasal dari kata Rāma dan Ayaṇa yang berarti "Perjalanan Rama", adalah sebuah cerita epos dari India yang digubah oleh Walmiki (Valmiki) atau Balmiki. Cerita epos lainnya adalah Mahabharata.
Ramayana terdapat pula dalam khazanah sastra Jawa dalam bentuk kakawin Ramayana, dan gubahan-gubahannya dalam bahasa Jawa Baru yang tidak semua berdasarkan kakawin ini.
Dalam bahasa Melayu didapati pula Hikayat Seri Rama yang isinya berbeda dengan kakawin Ramayana dalam bahasa Jawa kuna.
Di India dalam bahasa Sansekerta, Ramayana dibagi menjadi tujuh kitab atau kanda sebagai berikut:
1. Balakanda
2. Ayodhyakanda
3. Aranyakanda
4. Kiskindhakanda
5. Sundarakanda
6. Yuddhakanda
7. Uttarakanda
Banyak yang berpendapat bahwa kanda pertama dan ketujuh merupakan sisipan baru. Dalam bahasa Jawa Kuna, Uttarakanda didapati pula.
Ramayana terdapat pula dalam khazanah sastra Jawa dalam bentuk kakawin Ramayana, dan gubahan-gubahannya dalam bahasa Jawa Baru yang tidak semua berdasarkan kakawin ini.
Dalam bahasa Melayu didapati pula Hikayat Seri Rama yang isinya berbeda dengan kakawin Ramayana dalam bahasa Jawa kuna.
Di India dalam bahasa Sansekerta, Ramayana dibagi menjadi tujuh kitab atau kanda sebagai berikut:
1. Balakanda
2. Ayodhyakanda
3. Aranyakanda
4. Kiskindhakanda
5. Sundarakanda
6. Yuddhakanda
7. Uttarakanda
Banyak yang berpendapat bahwa kanda pertama dan ketujuh merupakan sisipan baru. Dalam bahasa Jawa Kuna, Uttarakanda didapati pula.
Bharata Yudha
Baratayuda, adalah istilah yang dipakai di Indonesia untuk menyebut perang besar di Kurukshetra antara keluarga Pandawa melawan Korawa. Perang ini merupakan klimaks dari kisah Mahabharata, yaitu sebuah wiracarita terkenal dari India.
Istilah Baratayuda berasal dari kata Bharatayuddha (Perang Bharata), yaitu judul sebuah naskah kakawin berbahasa Jawa Kuna yang ditulis pada tahun 1157 oleh Mpu Sedah atas perintah Maharaja Jayabhaya, raja Kerajaan Kadiri.
Kisah Kakawin Bharatayuddha kemudian diadaptasi ke dalam bahasa Jawa Baru dengan judul Serat Bratayuda oleh pujangga Yasadipura I pada zaman Kasunanan Surakarta.
Di Yogyakarta, cerita Baratayuda ditulis ulang dengan judul Serat Purwakandha pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwana V. Penulisannya dimulai pada 29 Oktober 1847 hingga 30 Juli 1848.
Istilah Baratayuda berasal dari kata Bharatayuddha (Perang Bharata), yaitu judul sebuah naskah kakawin berbahasa Jawa Kuna yang ditulis pada tahun 1157 oleh Mpu Sedah atas perintah Maharaja Jayabhaya, raja Kerajaan Kadiri.
Kisah Kakawin Bharatayuddha kemudian diadaptasi ke dalam bahasa Jawa Baru dengan judul Serat Bratayuda oleh pujangga Yasadipura I pada zaman Kasunanan Surakarta.
Di Yogyakarta, cerita Baratayuda ditulis ulang dengan judul Serat Purwakandha pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwana V. Penulisannya dimulai pada 29 Oktober 1847 hingga 30 Juli 1848.
Mitologi Hindu
Mitologi Hindu adalah suatu istilah yang digunakan oleh para sarjana masa kini kepada kesusastraan Hindu yang luas, yang menjabarkan dan menceritakan tentang kehidupan tokoh-tokoh legendaris, Dewa-Dewi, makhluk supernatural, dan inkarnasi Tuhan yang dijelaskan dengan panjang lebar dalam aliran filsafat dan ilmu akhlak. Mitologi Hindu juga menjabarkan kisah-kisah kepahlawanan yang diklaim sebagai sejarah India masa lampau, seperti Ramayana dan Mahabharata.
Cerita-cerita dalam mitologi Hindu terjalin dalam empat jenjang zaman yang disebut Catur Yuga. Masing-masing Yuga memiliki karakter yang berbeda. Berbagai legenda, kisah tentang Dewa-Dewi dan awatara diyakini terjadi pada zaman yang berbeda-beda pula. Cerita itu dapak disimak dalam kesusastraan Hindu. Kesusastraan mitologi Hindu terjalin oleh etos agama Weda kuno dan kebudayaan Weda, dan cerita-cerita tersebut didasari oleh sistem filsafat Hindu.
Cerita-cerita dalam mitologi Hindu terjalin dalam empat jenjang zaman yang disebut Catur Yuga. Masing-masing Yuga memiliki karakter yang berbeda. Berbagai legenda, kisah tentang Dewa-Dewi dan awatara diyakini terjadi pada zaman yang berbeda-beda pula. Cerita itu dapak disimak dalam kesusastraan Hindu. Kesusastraan mitologi Hindu terjalin oleh etos agama Weda kuno dan kebudayaan Weda, dan cerita-cerita tersebut didasari oleh sistem filsafat Hindu.
Kamis, 16 Juni 2011
Penghasilan Tambahan Buat PNS atau Siapa Saja
Sebenarnya ada begitu banyak situs yang memberikan manfaat lebih di kala waktu lowong. Misalnya readbud.com. Tidak sampai satu jam waktu yang dibutuhkan untuk membuka beberapa artikel di readbud.com kita lalu dibayar. Jika kita mendaftar dan berpartisipasi di sini, akan menjadi pengalaman fantastis dengan imbalan yang lumayan.
Lalu apa yang harus dilakukan? Anda cukup memeriksa artikel yang tersedia, kemudian membaca dan menilainya dengan mengklik bintang di bagian akhir artikel. Anda harus sering - setidaknya setiap hari, memeriksa artikel yang tersedia untuk Anda.
Inilah cara bagaimana Anda bisa mendapatkan uang dengan menggunakan layanan readbud. Cukup klik pada tab "Artikel" yang terletak pada header maka undangan untuk membaca artikel yang tersedia akan mulai mengalir masuk.
Namun, Anda harus mengisi terlebih dahulu formulir dan isian yang diajukan admin. Pilih topik yang berbeda untuk menerima artikel yang berbeda:
Jika Anda ingin menerima artikel baru yang mencakup topik yang berbeda maka anda lakukan saat ini, cukup mengubah Topik Anda. Anda hanya dapat mengubah Topik Pilihan Anda sekali dalam periode 24 jam.
Kemudian, ajaklah teman, saudara, anak, orangtua, atau siapa saja untuk mendapatkan bayaran yang lebih banyak karena dari setiap orang yang Anda ajak lalu mendaftar, Anda akan dibayar $5. Bayangkan, jika Anda berhasil mengajak 100 orang yang mendaftar, maka Anda akan mendapat $500.
Demikian pula, jika memilik website atau blog atau akun jejaring sosial, Anda bisa cantumkan undangan atau iklan di situ dan Anda akan mendapat bayar $5 dolar per pengunjung yang mengklik link ke readbud lalu mendaftar. Lumayan. Jika ada 1000 orang yang klik link lalu mendaftar, Anda akan mendapatkan $5000.
TERTARIK? SILAKAN KLIK DI SINI UNTUK MENDAFTAR
Lalu bagaimana caranya readbud.com membayar hasil kerja Anda? Gampang. Readbud.com hanya akan membayar uang milik Anda dengan menggunakan akun Paypal. Tapi, bagaimana jika Anda sendiri tidak atau belum memiliki akun Paypal? Gampang saja. Silakan mendaftar di SINI atau baca petunjuknya dulu di SINI, di SINI dan di SINI atau klik banner berikut ini:
OK. Mudah-mudahan bisa berhasil mengumpulkan ribuan dolar untuk rekening Paypal Anda dari readbud.com. Selamat ber-baca ria.
Selasa, 14 Juni 2011
Tips Hitung-hitungan Sebelum Kredit Mobil
Semakin banyak dealer yang menawarkan kemudahan kredit mobil memang menggiurkan. Rasanya ingin nekat saja mengajukan kredit untuk mobil impian. Namun, Anda harus menahan diri dengan melakukan sejumlah tahapan sebelum memutuskan kredit mobil.
Kredit yang dipilih tanpa perencanaan justru hanya akan merusak kestabilan keuangan Anda, bahkan keluarga. Jangan sampai terlilit utang demi memenuhi keinginan.
Peruntukan
Jangan pernah membeli atau mengkredit mobil hanya demi gengsi. Pertimbangkan dengan matang peruntukan mobil tersebut. Apakah Anda memang benar-benar membutuhkannya karena jarak dari rumah ke kantor lebih efektif ditempuh dengan mobil pribadi, misalnya.
Biaya operasional
Keinginan memiliki mobil sebaiknya dipertimbangkan dengan kemampuan Anda memenuhi biaya operasional. Beragam pengeluaran akan menyusul begitu Anda memiliki mobil. Seperti pajak, bahan bakar, dan servis secara berkala. Biaya pengeluaran rutin ini bisa jadi lebih tinggi untuk kendaraan roda empat.
Perubahan gaya hidup
Dengan memiliki mobil baru, apalagi jika ukurannya lebih besar dan bisa menampung lebih banyak anggota keluarga, boleh jadi Anda tergiur untuk bepergian bersama keluarga. Gaya hidup Anda bisa saja mengalami perubahan. Anda jadi lebih sering pergi ke mal bersama keluarga, atau tamasya ke luar kota. Memiliki sebuah mobil, atau menambah mobil baru justru akan menambah pengeluaran lain yang diakibatkan karenanya. Sebaiknya Anda bersiap dengan perubahan gaya hidup ini.
Kalkulasi
Berkeinginan mengakuisisi mobil impian boleh saja, tetapi sebaiknya periksa kembali kocek Anda. Mobil jenis apa yang sanggup Anda beli sesuai kemampuan finansial. Pikirkan juga biaya "tersembunyi", seperti biaya administrasi atau asuransi.
Pilah-pilih kredit
Kalau keputusan mengajukan kredit sudah bulat, pilih kredit dalam jumlah sekecil mungkin dengan waktu pembayaran sependek mungkin. Untuk itu, Anda harus rajin berkeliling dealer untuk melakukan perbandingan, selain juga tanya-tanya dengan teman atau saudara. Jangan terburu-buru memilih dealer atau memutuskan kredit mobil. Dapatkan harga pasti, bukan harga yang tercantum di daftar harga dealer. Pilih kredit yang memberikan nilai tambah, misalnya bonus kaca film.
Mulai berhitung
Sebelum memastikan pilihan kredit, hitunglah uang muka dan cicilan. Setelah menemukan dealer yang tawaran kreditnya paling ringan, tanyakan berbagai hal mengenai syarat pengajuan kredit. Bersikaplah tegas, terutama mengenai penghitungan bunga kredit. Tanyakan sejelas-jelasnya mengenai bunga.
Second opinion
Jangan sepelekan pendapat teman atau keluarga mengenai kredit mobil. Anda membutuhkan second opinion meskipun Anda mengeluarkan uang dari dompet sendiri untuk mendapatkan mobil yang Anda inginkan. Bagaimanapun, pendapat orang lain tetap perlu didengarkan sebagai bahan pertimbangan atau bahkan referensi yang memudahkan kredit mobil.
Source : TribunNews-Yahoo
Langganan:
Postingan (Atom)