Sabtu, 25 Juni 2011

Deputi SDM: Penambahan PNS Bisa Tambah Uang Negara

The government is not one voice regarding issues Civil Servants (PNS). MoF officials said the number of civil servants has been booming and the state's financial burden so that any offer of early retirement plans. However, according to Deputy Human Resources Sector Reform Ministry of Administrative Reforms (Kemenpan-RB) RB Ramli Naibaho, the number of civil servants in Indonesia is still said to be reasonable. He compared the number of neighboring countries.
"If nationally we have excess in the appeal of other countries. But the typology of countries are diverse. If we just 2.3 percent compared to Malaysia reached 2.7 per cent and Singapore 3.5 per cent of the population," said Ramli in Jakarta, Friday (24 / 6).
From the data, the total number of civil servants in Indonesia as of May 2011, 4,708,330 people. With the details, 34 percent of high school educational background, 32 percent Starata 1, 27 percent of Diploma, 3 percent Strata Strata 2 and 3 the remaining secondary and elementary schools.



Pemerintah tidak satu suara menyangkut persoalan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Para petinggi Kemenkeu menyebut jumlah PNS sudah membludak dan membebani keuangan negara sehingga ada rencana tawaran pensiun dini. Namun, menurut Deputi SDM Bidang Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) RB Ramli Naibaho, jumlah PNS di Indonesia masih dikatakan wajar. Dia membandingkan dengan sejumlah negara tetangga.

"Kalau secara nasional kita belum kelebihan di banding negara lain. Tapi tipologi negara memang berbeda-beda. Kalau kita hanya 2,3 persen dibanding Malaysia mencapai 2,7 persen dan Singapura 3,5 persen dari jumlah penduduk," tutur Ramli di Jakarta, Jumat (24/6).

Dari data, total jumlah PNS di Indonesia per Mei 2011, 4.708.330 orang. Dengan perincian, 34 persen latar belakang pendidikannya SMA, 32 persen Starata 1, 27 persen Diploma, 3 persen Strata 2 dan Strata 3 sisanya SLTP dan SD.

"Pada prinsipnya bertambahnya pegawai, maka bertambah pula beban APBN karena gaji diambil dari kantong APBN. Tapi sebaliknya pula, penambahan pegawai itu bisa menambah uang untuk negara jika kinerja pegawai itu maksimal," jelas Ramli.

Mengenai ada instansi yang mengalami kelebihan pegawai, menurutnya, itu dikarenakan banyak faktor, diantaranya kemajuan teknologi sehingga tidak satu pekerjaan tidak perlu dikerjakan banyak tangan.Kemudian mengenai rencana penambahan CPNS tahun 2011 dikatakan Ramli masih digodok bersama Badan Anggaran DPR RI dan Kementerian Keuangan.

"Ya, karena patokan kita adalah besaran anggaran untuk membayar gaji PNS. Keuangan kita kan belum terlalu besar. Walaupun jumlah PNS kita masih diangka wajar, tapi kembali lagi ke kondisi keuangan. Apakah negara mampu membayar gaji pegawai nantinya," paparnya.

Yang pasti, lanjut Ramli, penerimaan CPNS akan dengan prinsip pemerintah tak ada penambahan angka PNS atau zero growth. "Jadi penerimaan nantinya akan dilihat jumlah pegawai yang akan pensiun. Nah, jumlah tersebut akan disesuaikan dengan jumlah CPNS yang akan diterima," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, penerimaan CPNS tahun ini, jumlahnya didominasi oleh pengangkatan honorer. "Itu sudah jadi kesepakatan DPR dan pemerintah. Sebagian besar jatah kursi CPNS diutamakan untuk tenaga honorer yang memang memenuhi syarat," tegasnya. Ditambahkannya, usulan honorer yang diajukan MenPan itu mencapai angka 150 ribu. Sayangnya, hanya 40% dari angka itu yang memenuhi syarat.(gel/jpnn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar