Kamis, 11 September 2014

Syair Pandai Sungguh Meniup Bambu

Dalam beberapa hari terakhir ini anak-anak SD disibukkan dengan tugas pelajaran bahasa Indonesia untuk melengkapi "pantun" yang diberikan gurunya berdasarkan Kurikulum 2013. Jika kita tanya ke Oom Google dengan kata kunci "pandai sungguh meniup bambu", maka akan didapat satu situs web yang dijejali oleh pertanyaan yang sama dengan kata kunci "pandai sungguh meniup bambu".

Seorang teman saya datang bertanya kepada saya, apa jawaban dari "pantun" itu. Namun, sebenarnya itu bukanlah pantun karena tidak ada sampir. Yang ada adalah semuanya isi, tanpa sampiran. Jika demikian, diperkirakan sajak tersebut merupakan puisi lama yang disebut syair.
Tugas dimaksud berbunyi sbb.:

1) pandai sungguh meniup bambu
    lagu mengalun mengusir lelah
   ...............................................
    hidup sebagai bangsa terjajah

2) ..............................................
    punai berlari diatas awan
    penjajah mengambil segala yang ada
    meninggalkan hanya kesengsaraan

Jika ini memang adalah SYAIR, maka jika jawabannya harus diisi sendiri menurut imajinasi murid, maka tiap orang wajib mencarinya sendiri. Namun jika kunci jawabannya sudah ada, maka ini adalah pertanyaan yg luar biasa sulit bagi anak SD. Karena para guru SD bahkan sarjana sastra sekali pun akan kebingungan mencari jawabannya. Maka tugas ini adalah tugas yang tidak masuk akal yang diberikan oleh penulis buku.
Nah, untuk membantu anak-anak melengkapi syair tersebut, berikut ini saya coba lengkapi. Mudah-mudahan para guru yang memberikan tugas ini tidak punya kunci jawabannya. Namun, jika ternyata tidak ada kunci jawabannya, mudah-mudahan jawaban saya ini  bisa bermanfaat bagi murid SD. 

Harap diperhatikan baris pertama bait kedua, sama dengan baris kedua bait pertama. Ini merupakan ciri khas syair (puisi lama). Syair pada hakekatnya adalah puisi lama yg tiap-tiap bait terdiri atas empat larik (baris) yg berakhir dng bunyi yg sama (rima a-a-a-a). Namun entah mengapa pada bait pertama larik pertama rimanya berbeda dari yg lain sehingga menjadi a-b-b-b, b-b-b-b. Jadi tugas ini benar-benar membingungkan.

Berikut ini syair yang telah saya lengkapi:

1) pandai sungguh meniup bambu
    lagu mengalun mengusir lelah
   
sengsara amat lagi menderita
    hidup sebagai bangsa terjajah

2) lagu mengalun mengusir lelah
   
punai berlari diatas awan
    penjajah mengambil segala yang ada
    meninggalkan hanya kesengsaraan