Waktu cerita - waktu yang diceritakan. Konsep kembar yang diperkenalkan oleh G. Muller untuk menunjukkan hubungan waktu berkaitan dengan ritme sebuah cerita atau sebagian. Waktu cerita ialah waktu yang diperlukan seorang pembaca guna membaca sebuah cerita atau bagiannya (narrative time, waktu baca atau waktu realisasi). Waktu yang diceritakan ialah waktu yang dijangkau di dalam cerita; peristiwa-peristiwa yang diceritakan berlangsung dalam arus waktu. Takaran antara waktu cerita dan waktu yang diceritakan dapat berubah, sehingga terjadi suatu ketegangan antara dua kutub itu yang dapat menentukan ceritanya.
Waktu yang diceritakan kadang-kadang lebih lama daripada waktu baca. Dalam waktu 10 menit kita dapat membaca suatu peristiwa yang terbentang selama beberapa tahun. Kadang-kadang waktu dapat dilompati ("Sepuluh tahun kemudian ... "). Kadang-kadang waktu yang diceritakan lebih pendek daripada waktu baca, misalnya untuk melukiskan apa yang terkilas dalam benak seseorang yang menghadapi peleton eksekusi.
Dalam drama waktu pementasan dan waktu yang dipentaskan saling mendekati. Dalam lirik waktu yang ditampilkan seolah-olah membeku menjadi saat kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar