Selasa, 10 Mei 2011

Terjemahan

terjemahan
  1. Setiap pengalihan teks menjadi teks lain dengan sistem semiotis sama atau lain. R. Jakobson membedakan tiga jenis "terjemahan". a- terjemahan intralingual (parafrase), penafsiran kembali lewat tanda-tanda verbal dari bahasa yang sama, b- terjemahan interlingual , yakni terjemahan seperti umum dimaksudkan, penafsiran lewat tanda-tanda verbal dari bahasa lain, c- terjemahan semiotis (adaptasi), penafsiran lewat sistem nonverbal (misalnya sebuah roman dijadikan film).
  2. Yang dimaksudkan dengan terjemahan literer ialah pengalihan sebuah karya sastra (teks sumber) dijadikan teks lain (teks sasaran) dengan mempergunakan bahasa lain. Dapat dibedakan dua jenis terjemahan literer. a- terjemahan adekuat atau harafiah, dari dekat mengikuti teks sumber, b- terjemahan akseptabel atau bebas; teks sumber disesuaikan mengenai isi (semantis), bentuk (sintaktis) dan efektivi tas (pragmatis) kepada tradisi, selera dan konteks sosio-budaya pembaca teks sasaran. Dalam penelitian sastra terjemahan literer lama dipandang sebagai sesuatu yang memang tak dapat dihindarkan, tetapi akhir-akhir ini disadari betapa terjemahan dapat berperan sebagai metateks dalam kehidupan sastra, khusus mengenai evolusi sastra.
(Lihat polisistem.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar