Alur sama dengan plot. Secara komplementer berkaitan dengan cerita (story). Pertama kali diperkenalkan oleh Forster, Aspects of the Novel, 1927. Cerita sama dengan urutan peristiwa secara kronologis semata-mata: Raja meninggal lalu permaisurinya meninggal.
Alur menampilkan sebabnya: permaisuri meninggal karena raja meninggal, atau raja meninggal lalu permaisurinya meninggal karena rasa duka. Dalam contoh pertama urutan kronologis dibalik (akibat lebih dulu disebut daripada sebab). Flash-back dan flash -forward sering dipergunakan dalam teknik bercerita. Sejajar dengan pasangan plot-story juga disebut sujetjabel. Dengan menghilangkan atau membalik beberapa adegan dapat diteliti apakah alurnya konsisten atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar