Rabu, 26 Oktober 2011

Sulawesi Utara Perangi Gereja Setan


MANADO-Terungkapnya rencana antikris menjadikan Sulut sebagai pusat penyebaran aliran sesat di Asia langsung disikapi DPR Sulut dan Pemprov Sulut. "Ini akan kami sikapi," kata Gubernur SH Sarundajang di hadapan sidang paripurna DPR Sulut, kemarin.

Juru bicara FPDIP James Sumendap menegaskan, aliran sesat ini adalah persoalan serius yang harus disikapi. Sebab sangat berbahaya keberadaannya bila tidak disikapi.

Ketua Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Ir Roy Octavianus Roring MSi mengatakan, tidak ada istilah gereja setan. "Gereja ya Gereja. Karena Gereja itu Bait Allah. Mereka itu aliran sesat," katanya.

Tetapi Roy Roring meminta agar umat tetap lebih aktif lagi dalam ibadah dan waspada terhadap godaan setan. Hal yang sama juga dikatakan Ketua Komisi Pemuda Sinode GMIM Pnt Billy Lombok dan Ketua Pemuda Katolik Komda Sulut Julius Tumilantouw.

Lombok meminta generasi muda di daerah ini agar tetap waspada. Apalagi saat berjalan-jalan di tempat-tempat umum. ‘’Hati-hati dengan orang yang tidak kita kenal. Mereka bisa menggaet siapa saja lewat hipnotis. Tetapi yang terutama, para generasi muda kita harus mendekatkan diri dengan Tuhan.

Lewat rajin pergi ke tempat ibadah, rajin baca Alkitab, dan rajin berdoa. Kalau iman kita kuat, tidak akan bisa diganggu iblis. Kita perkuat benteng iman percaya kita kepada Tuhan,’’ pesan Pnt Lombok.

Begitu juga dikatakan Tumilantouw. “Kalau iman kita teguh, kita pasti tidak akan tergoda dengan bujuk rayu setan. Itulah yang harus dipertahankan karena menjadi senjata untuk menekan pengaruh ajaran-ajaran sesat,” ujar Tumilantouw, kemarin.

Dia pun mengoreksi penggunaan istilah gereja setan. “Karena sebagai umat Kristen, yang kita yakini adalah gereja itu tempat persekutuan umat Kristen. Jadi di luar itu bukan gereja namanya,” imbuh Lius, sapaan akrabnya.

Munculnya kembalinya aliran sesat di daerah ini ini sendiri, berawal pada akhir pekan lalu (21/10), di Desa Kaasar, Minahasa Utara. Masyarakat setempat dibuat heboh dengan kejadian kerasukan setan dengan mengeluarkan taring dan terbang melayang tanpa menginjak tanah yang menimpa seorang siswa bernama Ican Maringka (IM). Kejadian yang menimpa seorang pemudi yang dikenal tenang dan pendiam itu, menjadi pemicu munculnya kembali ajaran sesat di bumi Nyiur Melambai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar