Selasa, 25 Oktober 2011

balada

Cerita dalam bentuk syair, mengisahkan perbuatan-perbuatan seorang tokoh legendaris, entah dari zaman baheula, maupun dari zaman yang belum begitu lama berselang ("Jante Arkidam", karangan Ajip Rosidi). Semula dibawakan oleh seorang pengamen atau trubadur, dinyanyikan, sering dengan refren. Dibedakan antara balada rakyat dan balada literer.
  1. Balada rakyat berasal dari rakyat dan dibawakan dalam pertemuan-pertemuan rakyat, mengisahkan tindak kepahlawanan seorang tokoh sejarah atau peristiwa-peristiwa yang terjadi pada zaman dahulu, kadang-kadang juga sebuah "love story" antara dua kekasih, tetapi biasanya tanpa "happy end". Bahasanya sederhana. Pada zaman Romantik dikumpulkan dalam antologi-antologi.
  2. Balada literer terjadi di Prancis pada Abad Pertengahan (balada-lagu mengiringi sebuah tari), menjadi populer pada abad ke-14 dan ke-15. Tokoh utamanya ialah Francois Villon. Semula terdiri dari 3 bait, masing-masing dengan 8 larik dan skema rima ababb-ccb. Kemudian skema rima diubah menjadi ababbcbc. Larik terakhir dalam bait pertama dipergunakan sebagai refren dalam bait-bait lainnya.
Dalam dunia sastra Indonesia Rendra (Balada Orang-orang Tercinta) dan Ajip Rosidi pernah berusaha memperkenalkan jenis puisi dan lirik ini kepada pembaca di Indonesia. Dalam majalah Basis tahun 1963 pernah dimuat beberapa syair epis dalam bentuk balada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar