Rabu, 29 April 2020

Kualitas Tata Bahasa Wartawan Instan

Pertumbuhan dan perkembangan media massa dalam beberapa tahun terakhir cukup pesat. Namun perkembangan ini hanya terjadi di media daring dan media elektronik (televisi dan radio). Sedangkan media cetak justru mengalami kemunduran luar biasa. Bahkan dalam beberapa dekade ke depan, media cetak terancam lenyap dari peredaran.
Pertumbuhan dan perkembangan media daring terjadi paling pesat. Setiap orang yang tidak punya modal besar, bisa membuatnya hanya dengan memanfaatkan situs blog seperti blogger.com, wordpress.com atau yang lainnya. Pemanfaatan situs blog yang sangat praktis dan murah bahkan bisa gratis ini menyebabkan banyak orang berbondong-bondong membuat situs berita. Namun bukan berarti semua media daring memanfaatkan situs gratisan tersebut. Sebab, masih ada banyak media daring yang benar-benar profesional. Baik dari segi pendanaan maupun sumber daya manusianya.
Saking begitu mudahnya membuat media daring, maka begitu mudahnya pula seseorang melamar dan menjadi seorang wartawan. Bahkan ada tukang parkir, preman dan loper koran tiba-tiba sudah menjadi wartawan. Efeknya, tata bahasa dan gaya penulisan berita sungguh menyedihkan. Jauh panggang dari api.
Yang jauh lebih parah lagi, ada wartawan yang sama sekali tidak bisa menulis berita. Ia hanya mengandalkan press release dari Humas mitra informasi. Jika ia wartawan media daring, maka Press release dimuat utuh tanpa diedit. Jika ia wartawan media cetak atau media online (radio khususnya), materi berita itu bakal diedit tapi oleh redaktur yang tidak tahu kalau itu hasil press release yang di-copy-paste sang wartawan di lapangan.
Sungguh menyedihkan, memang, jika modal menjadi wartawan hanya keberanian turun lapangan dan mewawancarai sumber berita. Padahal modal utama bahkan menjadi senjata utama seorang wartawan adalah kemampuan berbahasa (Indonesia). Tanpa kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tulisan, maka produk berita seorang wartawan hanya akan menjadi bahan tertawaan, bahan lelucon bagi pembacanya, bahkan menjadi bahan perundungan di media sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar