Minggu, 13 Januari 2019

TULUDE SINKRETIS & TULUDE POLITIS

Catatan Budaya Sovian Lawendatu

Tulude memang berubah berbareng dengan perubahan zaman. Maka, kita dapat membincangkan tentang adanya dua jenis (genre) tulude, yakni ‘tulude masa purba’ dan ‘tulude masa kini’.

TULUDE MASA PURBA : TULUDE SINKRETIS
Pada masa purba, tulude merupakan ritus menolak tulah dari arwah leluhur dan dewa-dewa. Hakikat tulude ini tergambar dengan jelas secara sosiologis fenomenologis. Di dalam sasalamate, misalnya, yang merupakan semacam mitos aetologis dalam tulude, nilai-nilai magis (praanimisme), animisme dan dewaisme (kepercayaan dewa-dewa), yang mendasari pelaksanaan tulude, begitu kental. Juga dalam mitologi pembuatan tamo, kue tradisional Sangihe yang dipotong dalam pelaksanaan tulude.

Tulude pada masa purba agaknya dapat disejajarkan dengan ritus meruwat alam di pulau Bali. Atau ritus memotong nasi tumpeng di Jawa, dengan sentrumnya Jogjakarta. Tentang hal ini, Brilman memang mensinyalir adanya pengaruh Hinduisme atas kepercayaan masyarakat Sangihe (dan Talaud) purba, yaitu eksistensi Duata atau Ruata. Sinyalemen Brilman ini, yang bertolak dari kesejajaran bentuk (morf) nama Duata dan Dewata, berterima, manakala kita mengingat akan realitas historis yang berkaitan dengan kehadiran Majapahit, sebagai Kerajaan Nusantara II sekaligus Kerajaan Hindu-Jawa. Sementara itu, kepulauan Sangihe (dan Talaud) merupakan wilayah ‘taklukan’ Majapahit, sehingga pengaruh keagamaan Majapahit ‘merasuki’ kehidupan religious masyarakat Sangihe.

Tulude pada masa purba mencerminkan sinkretisme. Ini sejalan dengan keberadaan agama masyarakat atau penduduk kepulauan Sangihe pada masa itu yang berbentuk campuran antara magi, animisme, kepercayaan dewa-dewa (dewaisme) dan penyembahan orang mati, sebagaimana dinyatakan oleh Brilman. Harap diingat bahwa di dalam sinkretisme itu, apalagi di dalam magi, tidak ada rasa atau sikap syukur dan terima kasih masyarakat Sangihe terhadap arwah leluhur dan dewa-dewa. Ini, oleh Brilman, dengan amat meyakinkan dibuktikan secara psikososiolinguistik. Tegasnya, tidak ada kata dalam bahasa asli Sangihe yang mengungkapkan rasa terima kasih --- kata “kase” atau tarima kase jelas diadaptasikan dari bahasa Melayu kasih atau terima kasih. Oleh sebab itu, nilai-nilai religiusitas tulude pada masa purba sama sekali tidak berdimensi etis, tapi magis. Dengan kata lain, tulude pada masa purba merupakan wahana penyelamatan masyarakat Sangihe dari malapetaka yang ditimpakan oleh arwah leluhur, dewa-dewa dan zat-zat ‘adikorati’ atau ‘adiinderawi’ lainnya. Tidak kebetulanlah bahwa nama sasalamate, sebagai komponen verbal religius tulude, berarti ‘alat penyelamatan’ (kata Sangihe ‘sa-‘ artinya ‘alat’, sedangkan ‘salamate’ artinya ‘selamat’).

TULUDE MASA KINI : TULUDE POLITIS
Hakikat tulude pada era perubahannya atau pada masa ‘sekarang’ secara umum digambarkan sebagai tradisi pengucapan syukur (thanks giving).  Ini berangkat dari pemahaman teologis agama-agama samawi di Sangihe, terutama kekristenan, terkait dengan ‘strategi pelayanan’ Gereja yang bertumpu pada paradigma ‘teologi kontekstual’ atau (barangkali lebih tepat) ‘teologi lokal’ (local theology). Berhubung dengan ini, maka kue tamo yang dipotong dalam tulude lebih dimaknai sebagai simbol harapan masyarakat Sangihe akan kesuburan, kemakmuran, dan kesejahteraan, daripada sebagai sebuah realitas magis-mitis.

Sungguhpun demikian, tidak sepenuhnya berlaku bahwa fenomena tulude dewasa ini merupakan tradisi yang berdimensi religius-etis (pengucapan syukur). Pada kenyataannya, ada saja tulude yang berdimensi politik praktis. Tulude semacam ini dilaksanakan dengan motif massifikasi massa atau pencitraan, jika tokoh masyarakat tertentu diusung atau mengusung diri sebagai calon legislator (caleg), misalnya. Ini pernah terjadi dalam konteks tulude pada kitaran tahun 1990 atau 1991 di Kota Manado yang dilaksanakan oleh sebuah organisasi sosial kemasyarakatan Sangihe Talaud; sehingga pada tahun 1992, saya terdorong untuk menulis dan memuatkan sebuah artikel yang bertajuk “Tulude Politik” di Manado Post (artikel ini sampai sekarang tersimpan dalam kliping saya).

Dalam era perubahannya, pemahaman akan hakikat keberadaan tulude memang amat bergantung juga pada perspektif motivasi penyelenggaranya. Jika seandainya si ungke yang bernama ‘Petris Sasamboadile’ (nama ilustratif) mencalonkan diri sebagai Walikota atau Bupati, dan ia mendanai penyelenggaraan tulude, maka akan kelihatan gelagatnya untuk menjadikan tulude sebagai tradisi pengucapan syukur itu menjadi juga ‘keledai politik’. Dalam pepatah masyarakat Sangihe, motivasi penyelenggaraan tulude seperti ini dapat disebut ‘pia ambinge’, semacam pepatah ‘ada udang di balik batu’.

Pada masa kini, acuan umum bagi penatalaksanaan tulude sebagai tradisi upacara pengucapan syukur adalah Rumusan Hasil Seminar Nasional Kebudayaan Sangihe Talaud yang diselenggarakan pada tahun 1994 di Kota Tahuna (sayang sekali saya tidak sempat menghadiri acara spektakuler itu). Di dalam dokumen acuan umum itu sama sekali tidak diatur bahwa pelaksanaan tulude harus atau dapat ditandai dengan ‘upacara’ lainnya, seperti Upacara Penganugerahan Gelar Adat Sangihe.

Meskipun demikian, fakta yang terjadi justru lain. Bahwa pelaksanaan tulude pada masa kini tidak jarang ‘diboncengi’ oleh Upacara Penganugerahan Gelar Adat Sangihe kepada sejumlah tokoh. Ironisnya, tokoh-tokoh yang menerima anugerah gelar adat itu bisa dianggap ‘tidak tahu adat’, dalam arti tidak mengenal lekak-lekuk, seluk-beluk adat budaya masyarakat Sangihe. Dalam konteks ini, peran Dewan Adat lokal dominan; lembaga yang tidak jelas akar historis-kulturalnya ini justru menjadi pemegang hak paten atas penganugerahan gelar adat Sangihe. Ini sungguh ganjil, manakala kita sadar bahwa dalam tradisi kultural leluhur Sangihe, atau dalam khazanah kebudayaan Sangihe lama, tidak ada entitas upacara penganugerahan gelar adat, apalagi jika upacara ini dijadikan selayak ‘daging menumpang’ dalam tradisi ritual tulude. Sebaliknya saya justru melihat bahwa upacara penganugerahan gelar adat Sangihe itu lebih merupakan cangkokan dari ‘tradisi’ serupa dalam dunia kebudayaan Minahasa kontemporer.

Perubahan zaman memang menghadirkan semacam keragaman atas keseragaman masyarakat Sangihe dari sisi dunia-kehidupan (lebenswelt). Dan ini adalah realitas sosiologis yang niscaya. Dalam konteks tulude, persatupaduan dan kesatuan masyarakat Sangihe kini lebih merupakan keseragaman atau homogenitas interes sosial-keagamaan dan sosiopolitik daripada keseragaman atau kesatuan dunia-kehidupan (lebenswelt) yang berbasiskan nilai-nilai kultural leluhur. Maka, pada masa kini, hakikat tulude amat bergantung pada siapa penyelenggaranya, dan, tentu saja, siapa sponsornya.****
(Tulisan ini pernah dimuat di Manado Mags, Edisi 8 Januari 2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

. Menkeu 1946 1947 1948 1949 1950 1951 1952 1953 1954 1955. 1956 1957 1958 1959 1960 1961 1962 1963 1965 1966 1967 1968 1969 1970 1972 1973 1974 1975 1976 1977 1978 1979 1980 1981 1982 1983 1984 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2010 2011 2013. 2014 A AA abad ke-7 ABC abdul hadi wm ABK Abu Nawas achdiat k mihardja Adat agama Ahok AI airmadidi Airmadidi. ajaran sesat ajib hamdani Al-Qur'an Alkitab AMBON amsal amurang anak yatim/piatu anak-anak anggaran Angkatan 45 angsuran animal animasi animation Anjab Antasari aplikasi mobile apresiasi sastra Arab architectur architecture arsitektur artificial intelligence artikel. Askes ASN Asrul Sani Astinet asuransi audio audio to text ayu ting ting B Babilonia baca artikel dibayar bahasa Bahasa Belanda bahasa daerah Bahasa Indonesia bahasa kreol Bahasa Portugis bahasa Termate Bahlil Dahadalia bahundak Bait Allah bajak BANJAR bank banten bantuan korea selatan Bapertarum barang dan jasa pemerintah Basuki BATAK batas laut batas usia pensiun. PP BB BBM bersubsidi Bea Cukai beasiswa bekerja dari rumah Belanda bencana bendera beras berita Betlehen biaro Bidat billing bimbo BIODATA BIOGRAFI bisnis bisnis gratis bisnis properti bisnis sampingan Bitung BKD BKN blogger BNI BNN bobbit worm Bolaang Mongondow Bolmut Bolong Bolsel Boltim BPJS BPKB BRI briptu norman kamaru BTN Bu Tahanusang budaya Budaya Kerja budayawan bugil building buku bulan BUMD BUMN bunaken bung karno BUP bupati C Camat CC ccovid-19 cerita rakyat cerpen Chairil Anwar China choir cicilan cincin cinta CIO CIPTA KERJA CIPTAKERJA civil servant classical coconut octopus collorydianisme conference contoh convert copy-paste foto covid-19 CPNS cuti cuti bersama D D.Brilman Dacuda Pocket Scanner daerah daerah otonom baru Dana Sehat DAU denda desa desain detektor logam Dhana Widyatmika Dialek Diklat Kompetensi DIKLAT PIM dirjen dirjen anggaran disiplin diskusi diving DKI doa dogma dokumen dolar domain dongeng download DP3 DPR drama dramatik dramatis personae DRH Driver duasudara dubes duda duit dunia E e-billing e-Gov E-KTP e-voting edaran Edaran Mendagri eigendom ekonomi eksistensialisme eksperimental ekstensi eliezer Ensiklopedi Epifanius erupsi esai eselon extension F f. Kelling facebook Fiery Cross Reef Filsafat fisik foto funny gaji gaji baru PNS gaji baru Polri gaji baru TNI gaji hakim gaji ke-13 Gaji PNS 2013 gaji polri 2011 gaji polri 2013 gaji tni 2011 gaji TNI 2012 gaji tni 2013 galungan Ganefo gangguan kecemasan ganti logo blogger garuda gaya hidup gayus GCIO gembala gereja GG Gibran Rakabuming GMIM Golongan Ruang Google Cloud Google drive Google One grafik Gregorian gubernur gunung api Gunung Ruang gunung Salak guru hairy frogfish hakim halmahera HAM hari libur hari raya HB Yassin HB Yassin. HB Yassin HB Yassin. Pusat Dokumentasi hewan Hijriyah Hindu hobby home honorer house hukum hut I Nyoman Nuarta idul fitri II Ijazah Palsu iklan gratis iklan rumah IKN imlek Indihome Indonesia industri Infotek Inggris Injil Inpres instansi pemerintah integritas interior internet Islam israel istana garuda Istana Garuda Ibukota Nusantara Istana Presiden IKN IT ITE ITM jabatan fungsional jabatan pimpinan jabatan struktural jaksa janda JAWA jenderal jiwa Johnson Reef Jokowi jual-beli jual-beli rumah Julian K-1 K-2 KABUPATEN kalabat kalender Kalimantan kampanye kampus Kamus kandang domba kartu kredit karunia KARYA SATYA Kasus kata bijak kata mutiara kata-kata bijak kata-kata hikmat kata-kata mutiara kawasan khusus kawin KBBI KDKMP keamanan KEK Kekayaan kelahiran Yesus kelas keluarga kelurahan Kemen-PU Kemendagri Kemenkeu Kemenkum-HAM Kementrian kenaikan gaji kenaikan pangkat Kepala Daerah Kepdirjen Keppres kepribadian Keputusan Ka BKN keputusan menteri kerajaan kereta jenazah kereta kerajaan kereta pernikah william kerja Kesehatan keuangan Khotbah khotbah. kiamat Kisah Mahabarata KK Klasik Kode Etik koloriadianisme komedi Kominfo konstitusi konversi koor koperasi korpri Korupsi KOTA Kotamobagu koupsi KPCPEN KPK kristen Kritik Sastra kritik seni kue kuliah kunci foto L lagu Lagu Daerah Lagu Daerah Sangihe lagu nasional lambang daerah langganan langowan lapas larangan Laut China Selatan lawak lebaran legenda lemang Lembaga Negara lembeh Lembeh Resort Lembeh Strait LG LHKPN libur nasional liburan Likupang lingkungan kerja Lirang lirik lirik lagu Lirik Lagu Daerah litle logo lokon lomba sastra lowongan lucu Lurah M mahasiswa mahasiswa baru mahawu makar MALUKU Manado mandarin fish Manganitu marah rusli marga masa Anak-anak masamper masarang Masehi Mawali Mazmur media massa meja Melayu mendagri mengajar menkeu Menpan merah putih MERS Mesir mesjid metal detector Meyer migdal eder mimic octopus Minahas minahasa Minahasa Selatan Minahasa Tenggara Minahasa Utara minangkabau Mischief Reef mistik mitos MM mobil bekas mobil jenazah mobil mewah mochtar lubis model money Mongondow monumen moratorium motivasi motivasi hidup Mouse Scanner MPR Mr. Assat Mr. Sjafruddin muhaling Muhammad Musa mutasi nabi NAD nama domain nama etnis nama fam nama klan nama marga nama orang nama suku NARKOBA Nasdem nasi jaha Nasrani natal negara NEWS NII nikah NIP novel Nuklir Nusantara o ina ni keke OMNIBUS LAW oneness Orang Terkaya orde baru outsourcing pada pahlawan padang gembala paduan suara Pajak PAK pakaian adat Pakaian Dinas pandemi Pangdam pangkat PNS pangkat polri pangkat TNI pantai pantekosta pantun papan tulis elekronik papan tulis sekolah PAPUA partitur paskah paypal pdf pegawai pegawai tidak tetap pemerintah pejabat pejabat eselon pejabat pimpinan tinggi pelantikan pelayan khusus Pelindo pemalsuan pembunuhan Pemda Pemerintah pemerintah daerah pemilihan pemukiman pendaki pendeta pendidikan penembakan penerbangan penerimaan CPNS penerimaan pegawai BUMN penipuan Penpres pensiun pensiun pokok pensiunan pentakosta penyair penyaliban penyimpanan Perang Dunia peraturan kepala BKN peraturan menteri Peraturan Pemerintah perda perguruan tinggi perhubungan Peribahasa Periodisasi Perjalanan Dinas Perjanjian Lama perjuangan perkawinan Permen pernikahan william dan kate PERPPU PERPPU 1959 Perpres pers perumahan Perumnas pesawat pidato pigmy seahorse Pilgub DKI Pilkada Pilpres pinjaman plagiat PLN PMK PMK. Menkeu PNBP PNS PNS. Kekayaan poem poetry polisi politik politisi polling polri Portugis postmodernism PP PP 53 PP1998 PP2000 PP2001 PP2002 PP2011 PP2012 CPNS PPATK PPPK Prabowo prabu siliwangi pramugari Presiden RI Presiden SBY pria profesi propinsi proposal prosa protes Provinsi proyek psikiater psikis psikologi PTTP Puisi puisi lama pulau Spratly pulsa PUPNS PUPR purnawirawan Pusat Pusat Dokumentasi R raja ramalan ramayana rapel Rasul Rasul Paulus Ratahan read real estate rekening rekening gendut remunerasi remunerasi PNS daerah renovasi renungan resensi Retribusi Menara review sastra ribbon eel RIS Rismon Sianipar ritual Rivai Apin roh roman Romawi ROSIHAN ANWAR Roy Suryo rumah rumah kontrakan rumah mewah rumah murah Rumah Sakit rumah sederhana rumah tangga RUU RUU ASN RUU BPJS RUU Tipikor S salary salib sambo sandi sangihe SANGIHE TALAUD SANKSI santo sapaan SARS sastra sastra daerah sastra indonesia sastra online satgas SATYALENCANA Scribd sejarah sejarah Al'Quran sejarah gereja sejarah gereja. Sejarah Sastra Sekda sekolah dasar selingkung Seminar seniman sertifikasi guru server Shukoi siau siber SIM sinagoge Singapura sinopsis sipir siswa Sitaro siti nurbaya SK sms soeharto Soekarno Solo Soputan sosialisasi Spanyol STAN standar biaya STNK storage stress studi komparasi su domain sub domain Subi Reef sufi Sukhoi suku maya Sulawesi Utara Sulut surat edaran Surat Kepercayaan Gelanggang Sutiyoso syahrini syair T tabel tabel gaji pns 2000 tabel gaji pns 2011 tabel gaji pns 2012 tabel gaji pns 2013 tabel gaji pns 2019 Tabel Gaji Polri 2012 Tabel Gaji Polri 2014 TABEL GAJI TNI 2011 TABEL GAJI TNI 2012 TABEL GAJI TNI 2013 tabel gaji TNI 2014 TABEL LENGKAP GAJI POLRI 2011 tabungan tabut Taguladang tagulandang tahun baru tahuna takhayul talaud tanah Tangkoko TAP MPR Taperum tarian tata bahasa taurat taurat. teater Dian teknologi teks Telekomunikasi Tenaga Ahli terminal Ternate teror TERORIS text to audio The Age the royal wedding TIK tips tni TOKOH tokoh dunia tokoh indonesia tokoh islam tomohon tondano torah tradisi transfer trinitas Try Sutrisno Tsunami tulude tunjangan TVRI Two Fish U uang UGM UN undang-undang Undang-Undang Pokok Agraria unduh unitarian Unpad Unsrat upacara upacara adat UU UU 1948 UU ASN UU Penerbangan UUD UUDS UUPA V vaksin video video conference video lucu viral virus VOC W wabah waisak wakil presiden wali kota walikota wamen warakawuri wartawan website WHO Wikileaks william shakespeare wisata selam wise word Woody Reef Wuhan Yahudi Yehuda Yerusalam Yesus Yosua Yus Badudu yusuf hamka