Berikut adalah beberapa contoh peribahasa dan artinya:Air beriak tanda tak dalam: orang yang banyak cakap karena sombong dan lain-lain.
- Bagai air di daun talas: tidak punya pendirian dan selalu berubah-ubah.
- Bagai air dengan minyak: dua orang yang tidak mau bersatu.
- Air susu dibalas air tuba: kebaikan yang dibalas dengan kejahatan.
- Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna: berpikir dahulu sebelum berbuat sesuatu.
- Bagai siang dan malam: dua hal yang tidak mungkin dipertemukan.
- Tabir sudah tergantung, tikar sudah terbentang: telah dilakukan persiapan untuk mengadakan pesta.
- Tahu makan tahu simpan: dapat menyimpan suatu rahasia.
- Bagaimana ditanam, begitulah dituai: tiap orang yang berbuat jahat, maka akan dibalas dengan kejahatan, begitu juga sebaliknya.
- Ada air, ada ikan: di mana kita tinggal, pasti akan ada rezeki.
- Ada angin ada pohonnya: segalah hal ada asal-usulnya.
- Ada gula ada semut: dimana ada kesenangan, disitu banyak orang datang.
- Ada udang di balik batu: ada suatu maksud yang tersembunyi.
- Asam di gunung, garam di laut bertemu di belanga: kalau sudah berjodoh, pasti akan bertemu juga.
- Bagai api dengan asap: suami istri atau sahabat karib yang sehidup semati.
- Bagai memegang tali layang-layang: orang yang merasa berkuasa bertindak sesuka hati kepada orang lain.
- Bagai memindahkan air ke bukit: mengerjakan suatu hal yang mustahil akan berhasil.
- Bagai menentang matahari: melawan kekuatan atau kekuasaan yang jauh lebih tinggi dari kuasa sendiri yang akan membuat binasa.
- Bagai menulis di atas air: melakukan pekerjaan yang sulit.
- Bagai pinang dibelah dua: serupa dan sama benar.
- Berakit-rakit dahulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian: siapa yang ingin senang harus kerja keras terlebih dahulu.
- Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing: bersama dalam suka dan duka.
- Di laut boleh diajak, di hati siapa tahu: apa yang tersembunyi dalam hati seseorang tidak dapat diketahui.
- Datang kelihatan muka, pergi tampak punggung: datang mengucapkan salam, pergi berpamitan
- Biarpun kucing naik haji, pulangnya mengeong juga: kepribadian dan pembawaan seseorang tidak akan berubah ke mana pun ia pergi.
- Anjing menggonggong, kafilah berlalu: asalkan maksud dan tujuannya baik, tidak usah cemas menghadapi rintangan.
- Besar pasak daripada tiang: belanja lebih besar daripada penghasilan.
- Bertepuk sebelah tangan: tidak bersambut dengan baik.
- Beriak tanda tak dalam, berguncang tanda tak penuh: orang yang suka sombong pertanda kurang dalam pengetahuannya.
- Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi: ilmu yang didapat tidak sempurna, tidak akan bermanfaat.
- Ombak kecil jangan diabaikan: persoalan kecil jangan dianggap enteng.
- Ada uang abang sayang, tak ada uang abang ditendang: hanya mau senang-senang atau harta saja.
- Nasi sudah jadi bubur: sudah terlanjur terjadi.
- Hidup bercermin bangkai: dalam kehinaan dan malu yang teramat sangat.
- Serapat-rapat menyimpan bangkai pasti tercium juga: walau menutupi kejahatan, pasti akan diketahui orang juga.
- Semudah membalik telapak tangan: terlalu mudah.
- Gayung bersambut kata berbalas: selalu mendapat tanggapan atau balasan.
- Bagai orang tua kebakaran jenggot: sangat gusar sekali.
- Selama hayat masih dikandung badan: selama masih hidup, tidak boleh putus asa.
- Seperti anak ayam kehilangan induknya: orang yang mengalami kebingungan dan kebimbangan dalam hatinya.
- Ada hujan ada panas: Tuhan menciptakan sesuatu secara berpasang-pasangan.
- Darah lebih kental daripada air: hubungan keluarga lebih kuat dari hubungan apa pun.
- Datang tak dijemput, pulang tak diantar: orang yang tidak diharapkan kehadirannya.
- Ilmu orang dihormati, lebih orang dihargai: kepandaian dan kelebihan seseorang harus dihargai.
- Hidup segan mati tak mau: keadaan seseorang yang hidupnya sulit tapi masih bertahan.
- Hendak menggaruk, tidak berkuku: ingin melakukan sesuatu namun tidak ada alat pendukungnya.
- Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah: selama hidup, manusia hendaknya taat pada adat kebiasaan masyarakat.
- Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang: orang yang selalu berbuat baik jika meninggal akan selalu dikenang.
- Dunia tak seluas daun kelor: jalan keluar dari masalah pasti ada.
- Di luar bagai madu, di dalam bagai empedu: kata-kata manis yang mengandung maksud jahat.