Menjawab pertanyaan diskusi MTPJ GMIM tanggal 1-7 September 2024
12:2 Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu.
12:3 Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.
12:4 Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.
12:5 Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.
12:6 Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.
12:7 Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
12:8 Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
12:9 Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.
12:10 Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
12:11 Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
1. Apa yang saudara pahami tentang "rupa-rupa karunia tetapi satu roh untuk kepentingan bersama"?
Rupa-rupa Karunia
Pentingnya Keragaman: Keragaman karunia ini menunjukkan bahwa setiap orang dalam komunitas iman memiliki peran dan fungsi yang unik. Tidak ada dua orang yang memiliki karunia yang persis sama, dan ini menciptakan kekayaan dan kedalaman dalam pelayanan komunitas iman.
Tetapi Satu Roh
Kesatuan dalam Keragaman: Meskipun ada banyak karunia dan kemampuan yang berbeda-beda, semuanya berasal dari Roh Kudus yang sama. Ini menekankan bahwa meskipun karunia-karunia itu bervariasi, mereka berasal dari sumber yang sama, yaitu Roh Kudus.
Roh Kudus sebagai Penghubung: Roh Kudus bertindak sebagai penghubung dan pengatur dari karunia-karunia ini, memastikan bahwa semuanya bekerja dalam harmoni dan kesatuan untuk tujuan bersama. Ini menghindari kemungkinan terpecah-belah dan konflik dalam komunitas.
Pelayanan dan Kasih: Dengan kata lain, karunia-karunia ini harus digunakan untuk melayani orang lain dan memajukan tujuan bersama dari iman Kristen, yaitu kasih, pelayanan, dan kemajuan rohani bersama. Ini menggarisbawahi pentingnya saling melayani dan berbagi dalam komunitas.
Kesimpulan
Ungkapan ini menggambarkan prinsip dasar dalam ajaran Kristen bahwa walaupun ada banyak karunia yang berbeda, semuanya berasal dari satu Roh Kudus dan memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk membangun dan melayani komunitas iman. Hal ini mengajarkan bahwa setiap individu memiliki peran unik dalam pelayanan dan bahwa semua karunia harus digunakan untuk kepentingan bersama dalam tubuh Kristus, menjaga kesatuan dan harmoni dalam iman.
Kewibawaan dan Kesaksian: Karunia rohani memberikan bukti nyata dari kuasa Tuhan dalam pelayanan. Ketika karunia seperti penyembuhan dan mukjizat terjadi, hal ini sering kali menjadi kesaksian yang kuat tentang kebenaran Injil dan mempengaruhi hati orang-orang untuk menerima pesan tersebut.
Membantu dalam Pendekatan yang Efektif
Menyesuaikan dengan Kebutuhan: Setiap individu atau kelompok mungkin memiliki kebutuhan yang berbeda dalam proses penginjilan. Karunia rohani memungkinkan gereja untuk menyesuaikan pendekatan dan pelayanan dengan kebutuhan spesifik dari orang-orang yang mereka layani.
Membangun Jemaaat yang Kuat
Kolaborasi dan Kerjasama: Karunia-karunia rohani menciptakan kesempatan untuk kolaborasi dan kerjasama di antara anggota gereja. Setiap orang membawa karunia unik mereka ke dalam pelayanan, yang memungkinkan gereja untuk bekerja sebagai tim yang harmonis dan saling melengkapi dalam misi penginjilan.
Kesatuan dalam Keragaman: Meskipun ada banyak jenis karunia, semua karunia berasal dari Roh Kudus yang sama dan bertujuan untuk kepentingan bersama. Ini mengajarkan gereja tentang pentingnya kesatuan dalam keragaman dan saling mendukung dalam tugas penginjilan.
Menumbuhkan dan Menguatkan Iman
Menjadi Teladan: Anggota gereja yang aktif dalam menggunakan karunia rohani mereka dapat menjadi teladan bagi orang lain, menunjukkan bagaimana iman yang hidup dan dinamis dapat diterapkan dalam tindakan nyata.
Menghadapi Tantangan dalam Penginjilan
Kekuatan dalam Kesulitan: Ketika menghadapi kesulitan dan penolakan, karunia rohani dapat memberikan kekuatan dan keberanian bagi para penginjil. Karunia ini memungkinkan mereka untuk tetap fokus dan bersemangat dalam melaksanakan tugas mereka.
Kesimpulan
Karunia rohani memainkan peran krusial dalam penginjilan karena mereka memperkuat kualitas pelayanan, membantu dalam pendekatan yang efektif, membangun komunitas yang kuat, menumbuhkan iman, dan menghadapi tantangan spiritual. Dengan mengandalkan karunia-karunia ini, gereja dapat lebih efektif dalam menyampaikan pesan Injil dan memenuhi misi Tuhan dalam dunia.
Penyalahgunaan karunia rohani bisa terjadi dalam berbagai bentuk, dan menyikapinya memerlukan kebijaksanaan serta pemahaman yang mendalam tentang ajaran Alkitab. Berikut adalah beberapa contoh penyalahgunaan dan cara menyikapinya:
Contoh Penyalahgunaan Karunia Rohani:
1) Pemanfaatan untuk Kepentingan Pribadi atau Material
Contoh: Seseorang mungkin menggunakan karunia seperti penyembuhan untuk mendapatkan keuntungan finansial, misalnya dengan meminta donasi besar-besaran atau menawarkan "penyembuhan" sebagai barang dagangan.
Sikap: Mengingat bahwa karunia rohani harus digunakan untuk pelayanan dan kepentingan bersama, penting untuk mengevaluasi motivasi di balik penggunaan karunia tersebut. Pemimpin gereja harus menekankan pentingnya integritas dan pelayanan yang tulus dalam komunitas.
2) Penggunaan untuk Menyebabkan Pembagian atau Konflik
Contoh: Seseorang yang memiliki karunia nubuat mungkin menggunakan karunia tersebut untuk memprovokasi konflik atau memecahbelahkan jemaat dengan prediksi atau pernyataan yang bersifat kontroversial.
Sikap: Penting untuk memastikan bahwa setiap nubuat atau pesan yang disampaikan selaras dengan ajaran Alkitab dan menghasilkan buah-buah Roh seperti kasih dan damai. Pemimpin gereja harus berfungsi sebagai penguji dan pembimbing untuk menilai keakuratan dan dampak pesan tersebut.
3) Pamer Karunia di Depan Umum
Contoh: Karunia berbicara dalam bahasa roh atau mukjizat digunakan untuk menarik perhatian dan pujian publik, mengabaikan tujuan utama dari karunia tersebut untuk membangun komunitas iman.
Sikap: Gereja harus mengajarkan pentingnya kerendahan hati dan fokus pada pelayanan daripada pencarian pujian pribadi. Pemimpin dapat mempromosikan penggunaan karunia dengan cara yang sederhana dan penuh hormat.
Contoh: Seseorang mengklaim memiliki karunia yang sebenarnya tidak dimiliki untuk mengesankan orang lain atau untuk mendapat posisi atau kekuasaan dalam gereja.
Sikap: Membutuhkan pembinaan dan pendidikan tentang karunia rohani sesuai dengan ajaran Alkitab. Gereja harus memberikan pelatihan yang memadai tentang karunia rohani dan memastikan bahwa setiap klaim karunia diuji dan dikonfirmasi.
4. Cara Menyikapi Penyalahgunaan Karunia Rohani
1) Pendidikan dan Pembinaan
Mengajarkan prinsip-prinsip Alkitab tentang penggunaan karunia rohani dan pentingnya integritas serta motivasi yang benar dalam pelayanan.
2) Pengujian dan Penilaian
Menggunakan Alkitab sebagai standar untuk menguji setiap karunia atau klaim yang ada. Menyediakan bimbingan dan koreksi jika diperlukan untuk memastikan kesesuaian dengan ajaran Kristen.
3) Keterbukaan dan Transparansi
Mendorong keterbukaan dalam pelayanan, di mana anggota gereja dapat berbagi dan mengkaji karunia rohani secara terbuka dengan pemimpin gereja untuk mendapatkan umpan balik yang konstruktif.
4) Pendidikan Rohani dan Pembinaan Karakter
Mempromosikan pembinaan karakter dan pengembangan spiritual yang seimbang agar penggunaan karunia rohani tidak terlepas dari dasar-dasar iman yang benar dan karakter Kristiani.
5) Pendekatan Kasih dan Pengertian
Menyikapi situasi dengan kasih dan pengertian, memberikan kesempatan untuk pertobatan dan pembelajaran bagi mereka yang mungkin terjebak dalam penyalahgunaan.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, gereja dapat memastikan bahwa karunia rohani digunakan sesuai dengan maksud Tuhan dan untuk kepentingan bersama, serta meminimalkan kemungkinan penyalahgunaan.
tag: karunia roh, karunia roh kudus, karunia rohani, bahasa lidah, bahasa roh, Alkitab, Rasul Paulus, 1 Korintus, 2 Korintus, rupa-rupa karunia tetapi satu roh.