Aliran dalam dunia seni, khususnya seni lukis dan sastra yang berkembang di Eropa Barat, khususnya Jerman, antara tahun 1910-1925, ingin meluapkan secara dahsyat gejolak hati seorang seniman atau pandangan hidupnya. Melawan naturalisme yang bersemu ilmiah dan objektif serta impresionisme yang menekankan rasa nikmat. Menolak untuk meniru atau mereproduksi sesuatu yang telah ada. Emosi dimuntahkan secara irasional dan visioner. Ekspresi diutamakan dan ini menentukan bentuk. Irama lebih penting daripada harmoni. Sintaksis terputus-putus, kata-kata ditempatkan sendiri-sendiri, kiasan meledak. Beberapa sanjak Chairil Anwar dapat disebut ekspresionistis, demikianjuga lukisan-lukisan Afandi.
Senin, 19 Desember 2011
ekspresionisme
Aliran dalam dunia seni, khususnya seni lukis dan sastra yang berkembang di Eropa Barat, khususnya Jerman, antara tahun 1910-1925, ingin meluapkan secara dahsyat gejolak hati seorang seniman atau pandangan hidupnya. Melawan naturalisme yang bersemu ilmiah dan objektif serta impresionisme yang menekankan rasa nikmat. Menolak untuk meniru atau mereproduksi sesuatu yang telah ada. Emosi dimuntahkan secara irasional dan visioner. Ekspresi diutamakan dan ini menentukan bentuk. Irama lebih penting daripada harmoni. Sintaksis terputus-putus, kata-kata ditempatkan sendiri-sendiri, kiasan meledak. Beberapa sanjak Chairil Anwar dapat disebut ekspresionistis, demikianjuga lukisan-lukisan Afandi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar